Mau Lihat Serunya Gejog Lesung ? Ke Pasar Kaki Langit Aja

Mau Lihat Serunya Gejog Lesung ? Ke Pasar Kaki Langit Aja - GenPI.co
SERU- Pasar Kaki Langit Yogyakarta. Foto : Genpi

YOGYAKARTA – Yogyakarta dikenal kaya destinasi wisata. Tapi, jika ingin merasakan atmosfer yang berbeda dan kekinian, berarti saatnya melangkah ke Pasar Kaki Langit.Pasar yang digagas Generasi Pesona Indonesia (GenPI) Yogyakarta, ada di Jalan Mangunan, Dlingo, Bantul. Destinasi digital ini buka setiap Sabtu-Minggu, pukul 06.00-12.00 WIB.

Pasar Kaki Langit selalu menghadirkan inovasi yang menarik. Nah, untuk akhir pekan ini, ada pertunjukan Gejog Lesung. Yang bikin seru, Gejog Lesung itu dimainkan oleh ibu-ibu. Gejok Lesung adalah alat tradisional pemisah padi dari kulitnya. Sejak lama, Gejog Lesung juga dimainkan sebagai alat musik oleh petani. Kesenian ini juga kerap digunakan sebagai pengisi waktu luang para petani.

Terutama setelah seharian bekerja menumbuk padi. Nah, pengunjung Pasar Kaki Langit yang penasaran bisa kok belajar memainkan Gejog Lesung. “Alat musik ini sengaja kita bawa ke Pasar Kaki Langit. Selain untuk melestarikan, juga untuk mengenalkan alat musik yang ada di sini. Karena sebagian Besar masyarakat di sini umumnya adalah petani,” kata Person In Charge (PIC) Pasar Kaki Langit, Monyo, Sabtu (10/3).

“Selain itu, para pengunjung juga bisa berswafoto dengan kelompok ibu-ibu Gejog Lesung di panggung,” tambahnya. Kehadiran Pasar Kaki Langit diharapkan mampu melengkapi destinasi wisata di kawasan Mangunan. Selama ini, wisatawan yang datang hanya dapat menikmati spot untuk berfoto. Pasar Kaki Langit melengkapi hal itu dengan kuliner. Utamanya kuliner khas masyarakat Mangunan.

Makanan tradisional yang tersedia di Pasar Kaki Langit antara lain Sego Buntil, Bledak, Bubur Sayur, Mi Des, Soto, Lotek, Sego Bakar, Gudeg Manggar, Jadah Tempe, Kicak, Tahu Guling, Tiwul, Mie Lethek Goreng, dan Brongkos. “Kuliner tradisional itu kita angkat lagi, supaya masyarakat lebih mengenal kuliner masyarakat Mangunan, Kecamatan Dlinggo ini,”pungkasnya.

Menteri Pariwisata Arief Yahya mengaku senang dengan anak-anak muda yang mampku meng-create destinasi digital ini. Menurutnya destinasi digital bisa menjadi incubator buat GenPI untuk belajar 2C sekaligus, yakni memperkuat Creative Values sekaligus Commercial Values. Menteri berdarah Banyuwangi itu juga menyebut, anak-anak muda milenial belajar bermedia sosial yang keren, positif. Sekaligus juga mengangkat dan mempromosikan kekuatan pariwisata Indonesia. Serta belajar bisnis, menciptakan peluang, dan menggerakkan ekonomi masyarakat.

“Di sana, mereka juga mengasah kreasi, inovasi, mengikuti selera zaman yang makin cepat bergerak. Saya ingin menghidupkan minimal 100 Pasar Genpi baru di tahun 2018 ini. Kita kategorikan menjadi 3, sama dengan portofolio bisnis pariwisata,” tuturnya."Semua harus seperti yang diinginkan para anak muda ini. Internet dan drive itu harus bagus. Semua piranti harus memudahkan mereka memuatnya di digital media. Dan melihat berbagai peluang dan perkembangan ke depan, kami yakin konsep destinasi digital ini bertahan untuk waktu yang panjang," kata Menpar Arief Yahya.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya