
"Konsep ini saya hadirkan untuk memutus konsep kaku pertunjukkan yang selama ini ada. Kita ingin wisatawan nyaman dengan keramahan khas Indonesia. Khususnya kepada wisatawan mancanegara. Lihat saja mereka begitu senang menikmati acara. Ini yang kita inginkan. Sehingga secara langsung menjadi promosi pariwisata Indonesia," ujar Wawan Gunawan yang juga seorang Dalang Wayang Ajen itu.
Ketua Panitia MWMF Ismet Ruchimat, berharap festival ini menjadi barometer musik dunia. Sekaligus sebagai panggung musisi lokal mengembangkan kreasinya.
"Untuk itu penyelenggaraan tahun ini lebih menitik beratkan pengisi acara dari lokal. Sehingga tujuan utama dari MWMF dapat tercapai. Yaitu menaikkan nama musisi lokal ke pentas dunia," kata Ismet.
"Terima kasih juga respons dukungan yang datang tak hanya dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat tapi juga dari pemerintah pusat, dalam hal ini Kementerian Pariwisata," tuturnya lagi
Ketua Pelaksana Top 100 Calender of Event (CoE) Kementerian Pariwisata Esthy Reko Astuti angkat suara. Menurutnya MWMF menjadi sebuah intisari dari seniman dalam berkesenian. Suksesnya acara pun tidak lepas dari konsep unik dan matang yang ditawarkan oleh MWMF itu sendiri.
"Dampak positif yang diterima pun menjadi berlipat ganda. Dari segi atraksi, MWMF sukses mendatangkan wisatawan. Dari segi pemberitaan pun demikian. Nama Cijaringao Hejo Udjo, Bandung makin terangkat. Terlebih ini merupakan embrio dari pasar digital Generasi Pesona Indonesia (GenPI) Jawa Barat," paparnya.
Selain itu, festival ini menjadi sebuah barometer atraksi seni budaya dalam mendukung kepariwisataan Indonesia. "Maju terus seni budaya Indonesia. Maju terus pariwisata Jawa Barat. Salam Pesona Indonesia," pungkas Esthy yang juga Staf Ahli Bidang Multikultural Kemenpar itu.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News