Harimau Inung Rio Mati Akibat Komplikasi Penyakit

Harimau Inung Rio Mati Akibat Komplikasi Penyakit - GenPI.co
Harimau Inung Riau ketika menjalani perawatan di PRHS Dharmasraya, Sumatra Barat (dok. BBKSDA Riau)

GenPI.co- Pihak Yayasan Arsari Djojohadikusumo selaku pengelola Pusat Rehabilitasi Harimau Sumatera (PRHS) di Dharmasraya, Sumatera Barat, mengungkapkan bahwa Inung Rio mati akibat komplikasi penyakit yang diderita oleh satwa dilindungi itu.

“Harimau Inung Rio mati karena komplikasi berbagai penyakit bawaan sebelum direhabilitasi di PR-HSD,” kata Direktur Eksekutif Yayasan Arsari Djojohadikusumo, Catrini Pratihari Kubontubuh, ketika dihubungi wartawan, Rabu (3/7/2019). 

Catrini mengungkapkan, harimau malang itu mati pada 15 April 2019 akibat komplikasi penyakit yang diderita. umur satwa dilindungi itu hanya bertahan 20 hari karena komplikasi penyakitnya. 

"Tim dokter hewan langsung melakukan bedah bangkai atau nekropsi pada 16 April, sehari setelah kematian harimau. Hasil diagnosa awal juga sudah disampaikan kepada BBKSDA Sumatera Barat pada 18 April," kata Catrini. 

BACA JUGA: Harimau Inung Rio yang Terjerat di Hutan Pelalawan Riau Mati

Dalam surat itu dijelaskan bahwa diagnosa sementara Harimau Inung Rio mati akibat pneumonia, gangguan fungsi saraf, kegagalan sirkulasi darah dan distemper yang ditandai dengan adanya pembentukan eksudat dan peradangan hebat pada organ paru. 

Kemudian juga terhajadi pendarahan pada selaput otak, pembendungan pembuluh darah pada otak besar serta kerusakan jaringan hebat pada organ hati, limpa dan jantung.

Kami juga sudah melakukan pemeriksaan di laboratorium untuk hasil diagnosa tetap yang lebih rinci. Hasil lab keluar pada 12 Juni dan langsung dilaporkan pada 13 Juni ke Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan," pungkasnya. 

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya