
Dampak terakhir yang tercatat oleh BPBD Kabupaten Sintang yaitu populasi terdampak 33.818 kepala keluarga atau 112.962 jiwa, warga mengungsi 7.545 kepala keluarga atau 25.884 jiwa.
"Mereka yang mengungsi berada di 32 pos pengungsian. Korban meninggal dunia sebanyak empat orang selama banjir," kata Abdul Muhari.
Data sementara per hari ini menyebutkan rumah terdampak 35.807 unit, jembatan rusak berat lima unit, jembatan rusak sedang satu unit dan gardu padam 61 unit.
BACA JUGA: Antisipasi Bencana Banjir, Jawa Barat Bangun Kolam Retensi
sedangkan total jumlah gardu yang sempat padam berjumlah 77 unit dan 16 unit telah berfungsi normal.
Sedangkan Dampak banjir di wilayah Sekadau tercatat populasi terdampak berjumlah 5.518 kepala keluarga atau 19.601 jiwa dan warga meninggal dunia satu orang.
BACA JUGA: Sorotan Erick Thohir Soal Formula E, Anies Baswedan Tetap Bungkam
Terkait kerugian material BPBD masih terus melakukan pemutakhiran data infrastruktur terdampak, untuk data sementara tercatat jumlah rumah terdampak mencapai 5.518 unit.
Abdul Muhari mengatakan, Pemerintah Kabupaten Sekadau masih menetapkan status tanggap darurat di wilayahnya hingga 30 November 2021.
BACA JUGA: Dramatis, Kapolsek Evakuasi Balita Dibawa Demo di KPK
"Kondisi itu dapat diperpanjang apabila kondisi makin memburuk. Selama masa tanggap darurat ini, pemerintah daerah melayani warga terdampak, khususnya mereka yang masih mengungsi," pungkasnya. (ANT)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News