Pro Kontra Pelajaran Agama Dihapus di Sekolah

Pro Kontra Pelajaran Agama Dihapus di Sekolah - GenPI.co
Para siswi sedang belajar agama. (ist)

GenPI.co - Seorang guru agama menolak mata pelajaran agama dihapus di Sekolah. Pasalnya, pelajaran agama sangat penting untuk moral siswa.

"Kalau dihapus ya jujur saja saya menolak. Karena pelajaran agama itu sangat penting untuk moral siswa siswi," tegas Imam (45), salah satu guru agama di SD Jakarta Barat, Kamis (5/7/2019). 

Menurut Imam, lebih baik memperbaiki kurikulum mata pelajaran agama daripada dihapus. Lanjut Imam, jika pelajaran agama dihapus bagaimana dengan sekolah-sekolah madrasah dan pesantren yang mengajarkan agama. 

"Kalau pelajaran agama dihapus bagaiman moral siswa siswi ke depannya nanti. Sedangkan pelajaran agama membentuk moral pelajar agar lebih baik," ujarnya. 

BACA JUGA: Duh, Praktisi Pendidikan Minta Pelajaran Agama di Sekolah Dihapus

Sebelumnya, Praktisi Pendidikan Setyono Djuandi Darmono menyarankan Presiden Joko Widodo untuk meniadakan pendidikan agama di sekolah. Pendidikan agama harus jadi tanggung jawab orang tua serta guru agama masing-masing (bukan guru di sekolah). Pendidikannya cukup diberikan di luar sekolah, misalnya masjid, gereja, pura, vihara, dan lainnya.

Menurut Darmono tanpa disadarisekolah sudah menciptakan perpecahan di kalangan siswa. Mestinya, siswa-siswa itu tidak perlu dipisah dan itu bisa dilakukan kalau mapel agama ditiadakan. 

"Mengapa agama sering menjadi alat politik? Karena agama dimasukkan dalam kurikulum pendidikan. Di sekolah, siswa dibedakan ketika menerima mata pelajaran (mapel) agama. Akhirnya mereka merasa kalau mereka itu berbeda," kata Darmono usai bedah bukunya yang ke-6 berjudul Bringing Civilizations Together di Jakarta, Kamis (4/7).

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya