Aftershock Pascagempa NTT Mencapai 663 Kali

Aftershock Pascagempa NTT Mencapai 663 Kali - GenPI.co
Plt. Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari (kanan) dan Koordinator Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono (kiri). (Tangkapan layar Konferensi Pers, Jumat (17/12)).

GenPI.co - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengumumkan bahwa gempa bumi susulan pascagempa bumi di Flores Timur mencapai 663 kali.

Seperti diketahui, gempa bumi magnitude 7,4 terjadi di Laut Larantuka pada Selasa (14/12). Pusat gempa bumi itu berada di 7.59 LS dan 122.24 BT.

Gempa bumi itu dirasakan kuat oleh masyarakat di tiga provinsi, yaitu Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Selatan, dan Sulawesi Tenggara.

BACA JUGA:  Info Terbaru BMKG, 3 Gempa Merusak di Desember Bikin Syok RI

Koordinator Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono mengatakan bahwa rentetan gempa bumi susulan (aftershock) itu hingga hari ini sudah menunjukkan tren penurunan, baik intensitas maupun frekuensi.

Aftershock adalah fenomena yang lazim terjadi setelah gempa bumi besar. Masyarakat diharapkan tak terlalu khawatir, tetapi tetap waspada,” ujarnya dalam Konferensi Pers, Jumat (17/12).

BACA JUGA:  BMKG: Hingga Jumat Sore, Sudah Terjadi 663 Gempa Susulan di NTT

Daryono mengatakan bahwa gempa bumi itu masih membuat sebagian warga di Kabupaten Kepulauan Selayar, Sulawesi Selatan, trauma.

Pasalnya, gempa bumi tersebut sempat diikuti dengan adanya peringatan dini tsunami dari BMKG.

Hal tersebut membuat banyak warga teringat akan peristiwa gempa bumi kuat pada 12 Desember 1992 yang juga menyebabkan terjadinya gelombang tsunami di Kepulauan Selayar.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya