Pesanggrahan Djoyoadhiningrat

Pesanggrahan Djoyoadhiningrat - GenPI.co
Dahlan Iskan (cokelat). Foto: Disway

Hanya ada jalan setapak menuju rumah itu. Melewati kebun jagung yang belum tinggi.

Suasana sepi. Senja. Tidak ada orang di kebun. Tidak ada suara orang di rumah itu. Jalan setapak itu melewati samping rumah.

Sepi. Saya pun menuju depan rumah. Sepi. Saya masuk ke beranda. Sepi. Saya melongok ke dalam sambil mengucap salam.

BACA JUGA:  99 pCt v 1 pCt

Ternyata ada satu orang lelaki di dalam rumah itu. Sendirian. Gagah. Berdahi lebar. Berkumis. Berjenggot. Berkaus oblong hijau.

Saya pun minta maaf karena lancang memasuki rumah itu. Kalau di Amerika, ulah saya itu bisa jadi perkara pidana. Bahkan bisa ditembak.

BACA JUGA:  Hanoman MC

Beliau tidak marah. Beliau ramah. Saya pun memperkenalkan diri. Beliau terlihat seperti mengenal nama saya.

Saya pun dipersilakan duduk. Ngobrol. Namanya: Goenadi. Lengkapnya: Goenadi Siswanto Djoyoadhiningrat.

BACA JUGA:  UV Tinggi

Ia adalah cucu secara tidak langsung RA Kartini. Zaman itu poligami sangat lazim. Sehingga ada istilah keturunan langsung dan tidak langsung.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya