Sambut HUT Ke-5, PIS Berikan Santunan Ke Kelompok Disabilitas

Sambut HUT Ke-5, PIS Berikan Santunan Ke Kelompok Disabilitas - GenPI.co
Sambut HUT Ke-5, PIS Berikan Santunan Ke Kelompok Disabilitas. Foto: PR PIS

GenPI.co - Pertamina International Shipping (PIS) menyalurkan santunan ke para penyandang disabilitas yang berada di Yayasan Tri Asih dan Yayasan Raudlatul Makfufin.

Penyaluran santunan ini merupakan rangkaian acara HUT ke-5 PIS yang diperingati pada tanggal 23 Desember 2021. Santunan disalurkan ke Yayasan Tri Asih pada Kamis (16/12) dan Yayasan Raudlatul Makfufin (13/12).

Santunan ke Yayasan Tri Asih dilakukan bersama Bakor Umkris PIS. Yayasan ini didirikan pada 1969 diperuntukkan untuk anak berkebutuhan khusus yang bertempat di Jakarta Barat .

BACA JUGA:  HUT ke-64, Pertamina Beri Apresiasi Kepada Pegawai Berprestasi

Penyerahan santunan kepada 209 anak-anak berkebutuhan khusus tersebut diwakilkan oleh VP Procurement & Asset Management PIS sekaligus Ketua Bakor Umkris PIS, Budijono Basuki.

Diharapkan, acara yang juga berlangsung untuk  berbagi sukacita dan semangat Natal tahun ini bisa membawa berkat bagi PIS dalam mengarungi tahun-tahun yang semakin menantang dan luar biasa ke depan.

BACA JUGA:  Erick Thohir Warning Direksi Pertamina, Isinya Bikin Deg-degan

Sementara, santunan ke Yayasan Raudlatul Makfufin yang merupakan yayasan disabilitas khusus tunanetra di Serpong, Tangerang Selatan berlangsung pada Senin (13/12).

Pemberian santunan dilakukan oleh Perwakilan Persatuan Wanita Patra (PWP) PIS untuk memperingati HUT.

BACA JUGA:  Dasco Minta DPR Panggil Pertamina soal Terbakarnya Kilang Minyak

Kegiatan ini dihadiri langsung oleh Manager Stakeholder Relation PIS – Roberth MV Dumatubun, Ketua PWP PIS – Ratna Erry Widiastono dan anggotanya, serta perwakilan dari pengurus Yayasan Raudlatul Makfufin.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya
Maraton Pilpres - JPNN.com

Maraton Pilpres

Sial kita saja: kalau semua pelanggaran etika dan hukum itu mereka lakukan ternyata kepentingan umumnya tetap nol. Kemajuan bangsanya tidak nyata.