
Dua jam di speed boat sudah sampai Tambora.
Pernah juga ke Tambora dari Bima. Tujuh jam naik mobil. Zaman itu jalan lebih banyak lubangnya -lubang beneran- daripada ratanya.
Juga lebih banyak sungainya daripada jembatannya. Saya belum pernah ke Tambora dari Sumbawa Besar lewat Empang. Memutari Teluk Saleh itu. Sekarang!
BACA JUGA: Catatan Terbaru Dahlan Iskan: Gus Karno
"Delapan jam lho, Pak," ujar teman saya yang akan mengemudikan mobil.
"Kita bisa gantian. Saya sudah mulai terbiasa berkendara 8 jam. Surabaya-Jakarta," jawab saya.
Dari UTS (Universitas Teknologi Sumbawa) kami langsung ke Tambora. Sepanjang jalan ada obrolan yang menarik: salah satunya tentang si Nurul Huda, mahasiswi Lebanon berpaspor Palestina yang lima ”I” itu.
Saya lirik foto Nurul sampai dizoom berkali-kali. Terutama ingin lihat alis dan matanya.
Saya ingat sajak berjudul ”Alis” karya Raani Rasyad yang saya baca di Bima:
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News