Peneliti Balai Arkeologi Sulut Cari Tiga Bastion Benteng Maas
Luka tersebut melainkan upaya putus asa dari para medis kuno untuk melakukan operasi. Arkeolog Damir Solovyev mengatakan, 'Lubang bundar besar menunjukkan kegagalan operasi tengkorak. "Tepi lubang tidak memiliki jejak pertumbuhan kembali jaringan tulang, yang berarti bahwa pria itu kemungkinan besar meninggal selama operasi." Katanya.
Bukti lainnya yang memperkuat mereka sudah meninggal 2.000 tahun lalu karena anak tersebut mengenakan batu permata, yang dipakai pada Yunani Kuno. Hingga kini arkeolog masih melakukan penilitian terhadap kedua tulang tengkorak prajurit dan balita itu untuk ditentukan jenis kelaminnya.
Simak juga video ini:
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News