Saya pun sudah lupa: berapa umur subsidi pupuk itu. Saya buka artikel Prof Dwi Andreas Santoso dari IPB: sudah 53 tahun!
Itulah jenis subsidi yang paling panjang umurnya dalam sejarah kita. Kalau ada yang punya ide menghapusnya pasti Bharatayuddha!
Jangankan menghilangkannya, usaha menguranginya pun bisa babak belur. Jangankan sekadar memotong, merasionalkan pun ribut.
BACA JUGA: Catatan Terbaru Dahlan Iskan: Telanjur Pelindo
Petani pasti diuntungkan dengan subsidi pupuk itu. Tapi sebenarnya ada pihak lain yang lebih menikmati keuntungannya: Anda sudah tahu siapa.
Anda bisa bilang: sudah rezekinya mereka. Pemerintahan yang sekarang ini termasuk pemberani: berani memasuki wilayah sensitif ini.
BACA JUGA: Catatan Terbaru Dahlan Iskan: Tol A Haka
Empat tahun lalu, petani pemilik sawah di atas 2 hektare tidak bisa lagi mendapat pupuk bersubsidi.
Memiliki sawah lebih 2 hektare pastilah bukan miskin. Heboh. Pemerintah tidak mundur.
BACA JUGA: Catatan Terbaru Dahlan Iskan: Bayar Berapa
Subsidi itu untuk orang miskin. Kini tidak ada lagi yang menghebohkannya. Lantas pemerintah mengubah sistem subsidi: by name, by address.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News