Becak Solo Kearifan Lokal yang Harus Tetap Dijaga

Becak Solo Kearifan Lokal yang Harus Tetap Dijaga - GenPI.co
Becak di Solo transportasi lokal yang harus tetap dijaga. Foto: Mia

GenPI.co - Becak di Solo masih terbilang eksis. Kendaraan roda tiga yang berada di kota budaya ini harus bersaing dengan transportasi modern seperti transportasi online. 

Masyarakat lokal Solo secara umum masih menggunakan becak untuk transportasi jarak dekat seperti pergi ke pasar misalnya. Namum memang sudah tidak sebanyak dulu. 

"Becak masih jadi sarana transportasi di Solo, hanya saja sudah mulai berkurang sejak transportasi online masuk," ungkap Kepala Bidang Pemasaran Dinas Pariwisata Kota Solo, Wahyu Kristina, Minggu (28/7/2019).

Namun, dari segi pariwisata becak masih menjadi transportasi alternatif untuk berpindah dari destinasi satu ke destinasi lain. Bahkan becak sendiri dikelola oleh kampung batik Kauman dan kampung batik Laweyan untuk keliling kampung wisata tersebut. 

BACA JUGA: Dorce Persembahkan Lagu Keroncong untuk Almarhum Gesang

"Dari segi pariwisata becak masih dipelihara oleh dinas perhubungan dan dinas pariwisata, kadang juga diberikan pembekalan agar tahu mengenal destinasi wisata yang ada di Kota Solo," tandasnya. 

Becak Solo memiliki bentuk yang unik. Dengan body becak yang besar dan luas untuk dinaiki dua orang penumpang dewasa. Tarif minimal untuk naik becak mulai dari Rp 10 ribu. Pengemudi becak sendiri mayoritas adalah orang tua yang sudah lanjut usia, seperti halnya Triono asal Sangkrah, Solo yang sudah mengemudi sejak tahun 1972. 

"Ya memang peminat becak sudah tidak seramai dulu, ya mau bagaimana lagi? Terima nasib saja," ujar Triono saat mengantar tim GenPi.co dari Pasar Gede ke Keraton. 
 

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya