Pendidikan Inklusif di Indonesia Masih Jadi Tantangan Berat

Pendidikan Inklusif di Indonesia Masih Jadi Tantangan Berat - GenPI.co
Ilustrasi pelaksanaan PTM di Kota Bandung. Foto: Humas Pemkot Bandung

GenPI.co - Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemdikbudristek) menilai penerapan pendidikan inklusif masih menjadi tantangan berat, khususnya di sekolah dasar.

Direktur Sekolah Dasar Kemdikbudristek, Sri Wahyuningsih menegaskan pemahaman terkait pendidikan inklusif harus dilakukan secara tepat.

Hal tersebut akan membuat pihak yang terlibat dapat memberikan layanan berkualitas kepada seluruh siswa Indonesia.

BACA JUGA:  Wakapolda Kepri Buka Pendidikan Pembentukan 196 Bintara

“Oleh karena itu, kami akan terus memberikan pemahaman, pembinaan, advokasi, dan fasilitasi terkait pendidikan inklusif,” ujarnya dalam acara “Pendidikan Inklusif, Solusi Mencegah Diskriminasi”, Rabu (9/2).

Menurut Sri, Kemdikbudristek sudah menyiapkan beberapa program dan indikator untuk menciptakan pendidikan inklusif di sekolah dasar.

BACA JUGA:  Profil Bu Kasur, Tokoh Pendidikan yang Jadi Google Doodle

Kemdikbudristek merumuskan Program Sekolah Penggerak agar makin banyak sekolah dasar yang menjadi implementator dan contoh bagi sekolah lainnya.

“Targetnya adalah penambahan kurang lebih 4.000 SD untuk menjadi implementator,” ungkapnya.

BACA JUGA:  Senator Kalteng Surati Mendikbud, Bahas Keluhan Soal Pendidikan

Sri mengatakan bahwa sekolah inklusif harus siap menerima peserta didik berkebutuhan khusus, baik yang memiliki hambatan atau kecerdasan istimewa.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya