GenPI.co 
GenPI.co - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan menegaskan isu transisi energi memiliki posisi penting dalam Presidensi G20 Indonesia 2022.
Menurut Luhut, transisi energi adalah pekerjaan rumah semua pihak, tak hanya bagi Indonesia, tetapi juga untuk seluruh negara anggota G20 dan komunitas global.
“Tak juga hanya untuk pemerintah, tetapi juga bagi korporasi, lembaga keuangan, dan semua pemangku kepentingan,” ujarnya dalam Peluncuran Transisi Energi G20 “Mencapai Kesepakatan Global Percepatan Transisi Energi”, Kamis (10/2).
BACA JUGA: Pengamat Beber Menko Luhut Pandjaitan Norak
Luhut mengatakan bahwa Pertemuan COP20 telah disepakati Indonesia dapat mencapai netral karbon pada 2060 atau lebih cepat dengan dukungan internasional.
Selain dengan menurunkan emisi, dunia harus melakukan transisi energi yang berkeadilan. Pasalnya, transisi energi memerlukan biaya yang sangat besar.
BACA JUGA: Luhut Ingin Danau Toba Mendunia, Pakar Beri Wejangan Manis
“Tentunya, negara miskin dan berkembang tak mampu atau tak mau membebani masyarakat, apalagi di masa pandemi, karena beban sudah makin berat,” katanya.
Menurut Luhut, transisi energi harus dilakukan dengan dampak yang minimal terhadap sosial ekonomi.
BACA JUGA: Pengamat Sebut Etika Luhut Sangat Buruk, Waduh!
Pasalnya, perubahan paradigma akan mengubah lapangan pekerjaan, skenario pembangunan, hingga orientasi bisnis.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News
