Festival Kaaruyan Masuk CoE Pariwisata Gorontalo

Festival Kaaruyan Masuk CoE Pariwisata Gorontalo - GenPI.co
Para Penari Cakalele, tarian khas Minahasa pada Festival Kaaruyan di Provinsi Gorontalo (Foto: Ni kadek Oka P)

Keberadaan masyarakat Mihasa ini ada sejak awal abad XX, semasa Pemerintahan Hindia Belanda. Adaptasi dan toleransi berkembang meskipun bersentuhan langsung dengan budaya yang berebeda. Modal kerukunan dan toleransi inilah yang kemudian berkembang menjadi Festival Kaaruyan, sebuah persembatan seni budaya adat Minahasa di Tanah Gorontalo.

Sejumlah atraksi digelar seperti tari cakalele dan musik kolintang yang menyedot perhatian warga di Sulawesi Tengah, Sulawesi Utara dan Gorontalo. Masyarakat Desa Kaaruyan menyambut para tetamunya dengan menyajikan makanan yang lezat, mereka sudah menyiapkan jauh hari sehingga seluruh desa terasa hiruk pikuk dengan kegiatan ini.

Meskipun berada di wilayah berbudaya Gorontalo, masyarakat Kaaruyan hidup rukun bersama warga setempat. Bahkan hidup harmoni dan toleran ini berlanjut hingga saat ini.

“Kegiatan ini merupakan kali kedua yang kami laksanakan. Tujuannya untuk menjaga eksistensi pelestarian keragaman budaya di Kaaruyan, sebab sebagaimana diketahui desa kami menjadi salah satu desa wisata budaya di Boalemo,” kata Kepala Desa Kaaruyan, Ronal Ch Rampi.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya