GenPI.co 
Biasanya banyak dari pembeli tidak membeli hewan tersebut dekat dengan hari H, namun bisa jauh- jauh hari sebelumnya. Tentu hewan kurban yang sudah dibeli tidak langsung dibawa pulang, sehingga harus dititipkan di tempat tersebut dalam beberapa waktu.
Karena banyaknya yang datang membeli dan menitipkan hewannya, membuat warga Desa Guwosobokerto, memberikan solusi. Yaitu membuat tempat yang biasa disebut Hotel Kerbau untuk menitipkan beberapa waktu hewan kurban yang telah dibeli tersebut, sampai akhirnya hewan tersebut dibawa pulang.
Saking banyaknya kandang yang jadi Hotel Kerbau, akhirnya tempatnya dipindahkan di dekat pinggiran Kali Bum, yang terdapat aliran air yang berjarak kurang lebih 1 kilometer dari desa tersebut. Sehingga kawasan pemukiman warga tidak terlalu dekat dengan banyaknya kandang kerbau.
Selayaknya hotel pada umumnya, tentu setiap pembeli yang menyewa di hotel ini untuk kerbau- kerbaunya harus membayar biaya pengurusan dan tempat seharga Rp.400.000 hingga Rp.500.000 dalam waktu satu bulan.
Hotel Kerbau ini terbuat dari kayu- kayu selayaknya kandang kerbau atau sapi pada umumnya, namun dijaga kebersihannya setiap waktu pengurusan.
Harga yang dipatok tersebut, nantinya akan mendapatkan pengurusan mulai dari makan, pemeliharaan kerbau yang mencakup pemandian selama 4 kali dalam seharinya pada pagi, siang sore dan malam hari di Bum dekat dengan Hotel Kerbau tersebut. Sehingga kerbau yang dititipkan tersebut tetap terjaga dengan kondisi yang prima sebelum hari H pemotongan.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News
