
Bahkan di Indonesia sendiri sengon memiliki nama lain, yaitu Sengghung dan Jeungjing.
Secara ilmiah, Sengon bernama Albizia Chinensis atau populer dengan panggilan ‘Albizia’. Secara alami sengon adalah tumbuhan perintis di hutan hujan atau padang rumput dan daerah bersemak-semak dan tumbuh sampai ketinggian 1.800 meter di atas permukaan laut. Kulit pohon dan daun sengon beracun bagi hewan ternak dan kulit pohonnya dipergunakan oleh masyarakat sebagai racun untuk menangkap ikan.
Baca juga:
Pohon Sengon Terlalu Tinggi, Penyebab Mati Listrik Jakarta
PLN Janji Investigasi Habis-Habisan Soal Penyebab Mati Lampu
Namun pohon sengon ini memiliki manfaat penting dalam pelestarian hutan. Sengon memiliki jaringan akar yang luas dan mampu mencegah longsor dengan cara menyeimbangkan tanah di tebing terjal. Pada hutan yang rusak, pohon sengon adalah salah satu tanaman yang pertama ditanam untuk memperbaikinya.
Pohon sengon mampu tumbuh cepat dan jaringan dahannya yang dipenuhi daun menyediakan keteduhan bagi tanaman lain dan hewan di bawahnya. Ribuan pohon sengon yang ditanam di lahan yang rusak akan segera tumbuh menjadi pohon besar yang lebat dan teduh yang mengundang kedatangan hewan-hewan penyebar biji terutama burung dan kelelawar.
Akar pohon sengon cenderung agresif sehingga menekan pertumbuhan rumput, karena itu pohon ini juga bermanfaat bagi perkebunan teh, kopi, dan nanas.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News