Tiru Arbat Rusia, Ganjar Ingin Kota Lama Semarang Bebas Kendaraan

Tiru Arbat Rusia, Ganjar Ingin Kota Lama Semarang Bebas Kendaraan - GenPI.co
Hingga saat ini, Kota Lama belum bebas dari kendaraan bermotor yang cukup mengganggu aktivitas wisatawan di sana (foto: Gus Wahid).

Karenanya, kendaraan bermotor nantinya harus parkir di tempat yang khusus disediakan oleh Pemerintah Kota Semarang. Kebijakan car free zone akan menjadikan kawasan ini semakin ikonik dan membuat nyaman wisatawatan.

"Belajar dari Rusia, Kota Lama akan lebih cantik ketika semua bebas dari kendaraan, gedung-gedung hidup. Menjadi tempat kreatifitas. Car free day zone setiap hari. Parkiran disiapkan. Polusi dihilangkan," kata Ganjar.

Gubernur Jateng juga mengaku terpukau dengan sungai yang mengelilingi Kota Tua di Arbat. Di salah satu sudut, ia melihat ada jembatan kecil yang bisa dibuka tutup, sama dengan Jembatan Berok di Kali Semarang yang dulu bisa dibuka tutup dan bisa dilalui perahu-perahu untuk berwisata di Kawasan Kota Lama.

Ia berharap, Arbat bisa menjadi cermin bagi pengelolaan Kota Lama Semarang, yang sekarang mulai tertata dan dikembangkan. Kuncinya, kesungguhan menjadikannya sebagai kawasan wisata konservasi unggulan dengan segala detail pernak-perniknya.

"Festival Kota Lama yang akan berlangsung 12-22 September 2019 saya kira sudah oke, tinggal jalan dan menjadi pemantik Kota Lama lebih berkembang. Tapi saya minta juga menggandeng partner lokal, termasuk artis lokalnya. Tambah lagi seni digital, video mapping, itu akan membuat suasana lebih baru," tandasnya.

Ketua Panitia Festival Kota Lama 2019 Yeru Salimianto menjelaskan kegiatan akan berlangsung di Eks Marabunta, Gedung Marabunta dan Taman Srigunting Kota Lama. Aktivitasnya antara lain Pasar Sentilin, pameran, dance festival, street art, musik, parade, workshop, jelajah Kota Lama dengan tema besar Kuno Kini Nanti.

Heboh..! Coba simak video ini:

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya