BMKG Beri Peringatan soal Gelombang Tinggi di Laut Selatan Jabar

BMKG Beri Peringatan soal Gelombang Tinggi di Laut Selatan Jabar - GenPI.co
BMKG beri peringatan soal gelombang tinggi di Laut Selatan Jabar, Jawa Tengah, dan Daerah Istimewa Yogyakarta selama bulan Mei 2022. Foto: ANTARA/Sigid Kurniawan

Dia juga menyampaikan berdasarkan statistik data 30 tahun terakhir bahwa rata-rata curah hujan bulan Mei khususnya di Cilacap sebesar 283 milimeter per bulan yang berarti curah hujannya masuk kategori menengah.

"Berdasarkan statistik 30 tahun terakhir pula, bahwa pada bulan Mei di Cilacap tercatat pernah terjadi hujan lebat 58 kali, hujan sangat lebat 9 kali, dan hujan ekstrem 5 kali. Ini menandakan bulan Mei masih perlu kewaspadaan terutama bagi daerah yang rawan banjir dan longsor," ungkapnya.

Teguh turut menyinggung mengenai fenomena suhu panas dan terik yang dirasakan masyarakat dalam beberapa hari terakhir bahwa berdasarkan hasil pengamatan di Stamet Tunggul Wulung pada periode 1-12 Mei 2022, suhu maksimum terukur berkisar 32-33 derajat Celcius dengan suhu maksimum tertinggi terjadi pada tanggal 1-9 Mei 2022 karena mencapai 33 derajat Celcius.

BACA JUGA:  BMKG Beri Tanda Bahaya untuk Indonesia, Semua Warga Waspadalah!

"Suhu maksimum tertinggi di Cilacap yang pernah terjadi pada bulan Mei selama 30 tahun terakhir sekitar 35,2 derajat Celcius pada tahun 2010. Jadi suhu udara yang terasa panas sekarang ini masih dalam kategori normal untuk wilayah Cilacap dan sekitarnya," imbuh dia.

Dia menambahkan fenomena suhu udara panas dan terik yang terjadi pada siang hari tersebut dipicu oleh beberapa hal, antara lain posisi semu matahari saat ini sudah berada di wilayah utara ekuator yang mengindikasikan wilayah Cilacap, Banyumas, dan sekitarnya telah memasuki masa transisi dari musim hujan menuju musim kemarau, sehingga diprakirakan akan segera memasuki musim kemarau pada bulan Juni 2022.

BACA JUGA:  BMKG Beri Tanda Bahaya ke Indonesia, Semua Warga Waspadalah!

Pada kondisi demikian, tingkat pertumbuhan awan dan fenomena hujannya lambat laun akan mulai berkurang, sehingga cuaca cerah pada pagi menjelang siang hari akan cukup mendominasi.

Dominasi cuaca yang cerah dan tingkat per-awan-an yang rendah tersebut dapat mengoptimumkan penerimaan sinar matahari di permukaan bumi, sehingga menyebabkan kondisi suhu yang dirasakan oleh masyarakat menjadi cukup panas dan terik pada siang hari.

BACA JUGA:  BMKG Nyalakan Alarm Bahaya, Semua Warga Jakarta Harap Waspada

"Paling tidak kondisi suhu panas dan terik pada siang hari masih harus diwaspadai hingga pertengahan Mei. Kami akan segera informasikan kepada masyarakat jika ada perkembangan lebih lanjut terkait dengan kondisi cuaca maupun tinggi gelombang laut.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya