Investasi Tesla di RI Bisa Ancam Hak Warga Dapat Udara Bersih

Investasi Tesla di RI Bisa Ancam Hak Warga Dapat Udara Bersih - GenPI.co
Investasi Tesla di RI bisa ancam harga warga dapat udara bersih. FOTO: Antara

Namun, dengan menarik investasi tersebut, kegiatan pertambangan nikel akan melonjak yang mana akan mempengaruhi penggunaan pembangkit listrik tenaga batu bara (PLTU).

"Jika Tesla ingin berinvestasi di Indonesia, mereka harus bebas dari pembangkit listrik tenaga batu bara," kata Pius Ginting, koordinasi Asosiasi Aksi Ekologi dan Emansipasi Rakyat (AAER) dalam suratnya.

Saat ini, Indonesia telah melakukan nilai tambah untuk pertambangan nikel dan mineral lainnya sehingga ekspor tak melulu hanya produk mentah.

BACA JUGA:  Mitsubishi dan Nissan Keluarkan Mobil Listrik untuk Tantang Tesla

Akan tetapi peleburan nikel Indonesia mengandalkan energi dari batu bara. Bahkan, industri nikel Indonesia tidak memenuhi standar ramah lingkungan.

Koordinator Jaringan Advokasi Tambang (Jatam) Moh Taufik berharap Tesla mempertimbangkan kerusakan lingkungan yang disebabkan oleh perusahaan pertambangan di Sulawesi.

BACA JUGA:  Angin Segar, Tesla Berminat Investasi Mobil Listrik di Indonesia

Di lokasi itu, mayoritas produksi nikel dihasilkan dan dikembangkan.

"Aktivitas penambangan nikel melanggar hak warga untuk menghirup udara bersih dan sehat," ujarnya.

BACA JUGA:  Elon Musk Beli Twitter, Tesla Rugi Ratusan Miliar Dolar AS

AEER dalam studinya pada 2019 menemukan PLTU yang digunakan untuk produksi nikel di kota Morowali, Sulawesi Tengah, telah menyebabkan infeksi saluran pernapasan (ISPA) pada penduduk setempat.


Artikel ini sudah tayang di JPNN.com dengan judul: Investasi Tesla di Indonesia Berpotensi Mengancam Hak Warga Menghirup Udara Bersih

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya