Resiliensi atau ketangguhan menurutnya semakin kuat jika pengetahuan, budaya atau kearifan lokal dipadukan dengan teknologi yang tepat.
Dia menuturkan kearifan lokal dan pengetahuan tradisional yang diwariskan turun temurun memiliki dampak signifikan terhadap keberhasilan peringatan dini bencana alam,
Begitu juga dengan peran-peran komunitas dan organisasi kemasyarakatan.
BACA JUGA: Ada Warning Bahaya dari BMKG, Daerah ini Diimbau Waspada
Lalu resiliensi kolaboratif seharusnya tidak hanya dikembangkan di level nasional saja, tetapi juga diimplementasikan untuk memperkuat kapasitas pemerintah lokal, dan pemimpin lokal atau adat, dan komunitas, berdasarkan pengetahuan dan kebijaksanaan mereka
"Ini disebut hybrid socio-technical early warning system yang tidak hanya efektif, tetapi juga lebih berkelanjutan dalam penerapannya," tandasnya.(Ant)
BACA JUGA: BMKG Bunyikan Alarm Bahaya di Indonesia, Semua Warga Waspadalah!
Kabar Terkini Anak Ridwan Kamil Hilang:
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News