"Di sini tidak ada CCTV, saya disuruh ke pusat KAI di Stasiun Juanda," kata dia.
Toni mengungkapkan, dirinya disuruh menuju Stasiun Juanda hanya untuk melihat CCTV saja agar bisa mengetahui siapa pelakunya.
Dia menganggap hal itu memakan waktu yang lama sehingga mengurungkan niatnya untuk pergi ke Juanda.
BACA JUGA: KAI Sebut Situasi Stasiun Manggarai akan Kondusif 2 Minggu Lagi
Warga Klender itu juga menyayangkan tak adanya pemantauan CCTV langsung di Stasiun Manggarai.
Toni menganggap tak adanya CCTV di sekitar musala membuatnya sulit untuk membuat laporan ke kepolisian karena tak ada bukti yang kuat.
BACA JUGA: KAI Aktifkan Peron 8 Stasiun Manggarai Jurusan Cikarang-Bekasi
"Jika ada CCTV pas kejadian, mungkin action-nya bisa lebih cepat, tetapi ini lambat. Akhirnya daripada saya capek bicara saya mencoba ikhlas," tutur wiraswasta itu.
Toni mengatakan tak ada penggantian sepatu yang hilang tersebut.
BACA JUGA: Eskalator Stasiun Manggarai Hingga Hari Ini Masih Belum Berfungsi
Mengenai pelakunya, dia menduga orang tersebut sama-sama berada di musala untuk salat.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News