Menilik Sikap Keberagaman Indonesia dari Tradisi Pesantren

Menilik Sikap Keberagaman Indonesia dari Tradisi Pesantren - GenPI.co
Aktivitas santri di pesantren Tebu Ireng Jombang (Foto: Satu Harapan)

GenPI.co - Direktur Jenderal Pendidikan Islam, Prof. Kamaruddin Amin menjelaskan bahwa keragaman masyarakat di Indonesia saat ini sangat dipengaruhi dan diwarnai oleh tradisi dan keilmuan yang berkembang di Pondok Pesantren maupun di Madrasah.

Menurut Kamaruddin, Indonesia yang damai, moderat dan toleran saat ini tidak bisa dipisahkan dari lembaga Pendidikan Islam seperti Pondok Pesantren, Madrasah hingga perguruan tinggi kagamaan Islam. Di dunia ini, Indonesia bisa dikatakan negara yang paling plural pendudukanya, dari sisi budaya hingga agamanya.

“Indonesia merupakan pusat washatiyah (moderat) di dunia, keberagaman ini bisa di manage dengan baik karena peran lembaga pendidikan Islam, dari pesantren hingga perguruan tingginya,” ujar Kamaruddin, Minggu (25/8) di Pesantren Tebuireng Jombang dikutip siaran pers Kemenag.

Baca juga:

Selokromo, Desa di Wonosobo Tempat Lahir Seniman Penjaga Tradisi

Asap Karlahut Selimuti Pekanbaru, Anak TK Pulang Cepat

Dalam acara Haul memperingati berdirinya Pondok Pesantren Tebuireng ke 120 Tahun itu, Kamaruddin menjelaskan bahwa bicara pendidikan Islam mulai dari tingkat Raudlatul Athfal atawa tingkat TK hingga perguruan tinggi.  Maka bisa dikatakan saat ini Indonesia merupakan negara termassif dan terbesar yang memiliki pendidikan Islam.

Sebab, lanjut guru besar hadist ini menjelaskan bahwa, di Indoensia lembaga pendidikan Madrasah labih dari 80 ribu lembaga, dengan siswanya yang mencapai hampir 10 ribu siswa. Sedangkan jumlah Pondok Pesantren tidak kurang 28 ribu,  dengan jumlah santri mencapai 4 juta lebih.  Ditambah perguruan tinggi yang mendekati seribu kampus.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya