
Kedua, Kota Spons, yakni dengan meningkatkan daya serap air untuk mengurangi risiko banjir dan meningkatkan kualitas dan kuantitas air bersih.
Berikutnya, Kota Pintar, yaitu kota dinamis, inklusif, didukung oleh masyarakat, dan siap menghadapi masa depan, kota yang didukung oleh teknologi sebagai akselerator untuk peningkatan produktivitas dan kualitas hidup.
Dalam kesempatan yang sama, Ketua Bidang Koordinasi Transformasi Teknologi dan Inovasi Tim Transisi IKN, Mohammed Ali Berawi menyampaikan peluang kerja sama dalam superhub ekonomi IKN.
BACA JUGA: Presiden Jokowi Minta Pembangunan IKN Lebih Dimatangkan
Visi superhub ekonomi Nusantara akan diwujudkan melalui enam klaster ekonomi strategis, tangguh, dan inovatif.
Keenam klaster tersebut meliputi Kluster Industri Teknologi Bersih, Kluster Farmasi Terintegrasi, Kluster Industri Pertanian Berkelanjutan, Kluster Ekowisata dan Wisata Kesehatan dan Kluster Bahan Kimia dan Produk Turunan Kimia.
BACA JUGA: Roy Suryo Ungkap Alasan SofBank Batal Investasi di IKN Nusantara
Selanjutnya ada juga Kluster Energi Rendah Karbon, serta dua kluster pendukung Kluster Pendidikan Abad ke-21 dan Smart City dan Pusat Industri 4.0.
Di bidang energi terdapat dua proyek potensial untuk kerja sama, yaitu Pengembangan Tenaga Surya dan Pengembangan Fotovoltaik Mengambang di Bendungan Sepaku Semoi.
BACA JUGA: Puan Maharani Bawa Isu IKN di Ajang Puteri Indonesia 2022
Lebih lanjut, Mohammed Ali Berawi juga memaparkan rencana Sistem Transportasi Cerdas (ITS) dan Sistem Transit di IKN.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News