Sagu Makanan Khas Papua Ternyata Punya Catatan Sejarah Lho!

Sagu Makanan Khas Papua Ternyata Punya Catatan Sejarah Lho! - GenPI.co
Memanen sagu (foto: pantaugambut.id)

 

Dalam relief tersebut terdapat gambar lontar, aren, nyiur dan sagu. Hal ini menandakan bahwa sagu sudah dikenal sejak masa kerajaan Buddha di Nusantara.

Sebelum masyarakat mengenal padi, sagu sudah menjadi makanan pokok masyarakat dan para raja zaman kerajaaan Buddha. 

Bahkan para ilmuwan mengatakan bahwa Indonesia merupakan penghasil sagu terbesar di dunia, tapi justru Jepang yang mengembangkan komoditas ini. 

Alasan Jepang mengembangkan sagu bukan hanya karena potensi karbohidratnya, tetapi ada kisah heroik dibalik manfaat sagu.

Konon, prajurit Jepang dulu dapat bertahan hidup selama 35 tahun di pedalaman Halmahera karena makan sagu yang tumbuh alami di sana.

Di kawasan Indonesia Timur sagu tumbuh alami, seperti halnya di Papua. Di sana sagu tumbuh tanpa adanya perawatan khusus. 

Salah satu pabrik sagu yang ada milik Perum Perhutani telah beroperasi di Distrik Kais, kabupaten Sorong Selatan, Papua Barat.

Sagu juga punya banyak manfaat selain mengandung karbohidrat murni, yang dibutuhkan oleh tubuh untuk bahan energi dan fungsi otak. 

Sayangnya sagu tidak mengandung banyak vitamin dan mineral, meski begitu sagu tidak mengandung lemak jenuh. 

Hal ini membuktikan bahwa jumlah nutrisi dalam sagu masih tergolong lengkap walau jumlahnya tidak banyak.
 

Lihat video seru ini:

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya