
Di desa tersebut ada gubuk bekas posyandu dengan alas tanah, lalu ada pemakaman yang nisannya ditutupi kain hitam serta dikelilingi pohon beringin. Berjalan lagi, di desa ini ada sinden (kolam yang airnya keluar dari tanah) yang tak jauh dari sungai. Di sebelah sungai ada bilik yang didalamnya ada kendi besar dan biasa digunakan warga desa tersebut untuk mandi.
Bangunan rumah warga ampir semua mirip. Digambarkan hanya tembok yang ada di depan bagian rumah, sementara kanan kirinya dibuat dari bilik bambu. Warga di sana juga belum kena aliran listrik. Mereka mendapat pasokan listrik dari genset yang dimatikan saat malam menjelang. Hingga terakhir adalah Tapak Tilas. Sebuah tempat yang dijadikan perbatasan area aman dan terlarang. Dari balik tapak tilas tersebut yang berupa monumen kecil, ada jalan setapak dibuat secara asal-asalan dan di kanan-kiri ada kain merah-kuning.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News