Membayangkan menjadi ajudan jenderal memang membahagiakan Joshua. Waktu itu, ia sedang bertugas di Brimob Jambi –dipindah dari Merangin.
Ia melihat ada seleksi untuk menjadi ajudan. Ia pun melamar. Mengikuti tes. Lulus. Bahkan langsung bertugas.
"Ia tidak sempat pulang lagi ke Jambi. Ia minta adiknya mengepak barang-barangnya untuk dikirim ke Jakarta," ujar Samuel.
BACA JUGA: Catatan Dahlan Iskan soal Peneliti: Demo Gugat
Maka Joshua pun menjadi ajudan Ferdy Sambo. Sejak Sambo masih berpangkat Kombes (kolonel). Lalu naik menjadi bintang satu. Dan terakhir jenderal bintang dua.
Sambo, kelahiran Barru, Sulsel, 49 tahun lalu, memang punya karir cemerlang. Tugasnya selalu di Jakarta. Hanya sebentar di Bogor, dekat Jakarta. Juga sebentar di Brebes, tidak jauh dari Jakarta.
BACA JUGA: Catatan Dahlan Iskan soal Ilmuwan Kedokteran: Bukan Gugat
Joshua sering mengirim uang untuk sang Ibu. Padahal sudah diingatkan agar lebih dulu mencukupi kebutuhannya sendiri.
"Semua sudah ada jatahnya," jawab Joshua seperti dituturkan Sang Ibu.
BACA JUGA: Catatan Dahlan Iskan soal Profesor ITB: Mikra Gugat
Bagaimana kalau jenazah Joshua diautopsi ulang?
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News