“Kami juga punya koleksi Grammatophillum Stapeliflorum. Orang kerap menyebutnya anggrek hitam khas Papua,” tambah Anna.
Lantaran keunikannya, TBTA kerap dikunjungi wisatawan. Anna menjelaskan, kawasan TBTA sudah dikunjungi oleh sekitar 3.000 wisatawan. Sementara pada 2018, sudah 1.879 wisatawan menginjakkan kaki di kawasan ini.
“Dua Tahun belakangan, TBTA juga telah menjadi laboratorium bagi mahasiswa jurusan biologi dari Universitas Cenderawasih,” imbuh Anna.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News