Banyak Dicibir, ini Kilas Balik Perjalanan Esemka

Banyak Dicibir, ini Kilas Balik Perjalanan Esemka - GenPI.co
Mobil Esemka di pabrik PT Solo Manufaktur Kreasi (Foto: Instagram/ @jokowi)

Pada tahun 2007, gagasan Esemka muncul pertama kali oleh pemilik bengkel kiat di Klaten, Jawa Tengah  bernama Sukiyat. 

Awalnya Sukiyat mengajari siswa SMK membuat bodi mobil Toyota Land Cruiser, dengan mesin mobil sedan. Dari situlah akhirnya para siswa mampu mengubah mobil sedan menjadi mobil sport utility vehicle (SUV).

Sukiyat memiliki cita-cita untuk melahirkan mobil nasional yang seutuhnya dikerjakan anak bangsa. Nama Esemka dipilih lantaran yang membangun produk itu dadalah siswa-siswa SMK. 

Saat itu, mobil Esemka tersebut belum dilirik masyarakat Indonesia. Hingga akhirnya Wali Kota Solo yang saat itu dijabat oleh Joko Widodo memilih mobil Esemka Rajawali untuk digunakan sebagai kendaraan dinasnya.

Tahun 2012, Sukiyat pun dipertemukan dengan Direktur Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Joko Sutrisno dalam suatu acara di Bayat, Klaten.

Dari perjumpaan inilah, bengkel mobil milik Sukiyat menjadi mitra perusahaan dalam program perakitan mobil oleh siswa SMK, yang telah dimulai Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan beberapa tahun sebelumnya.

Esemka Rajawali pun akhirnya melakukan pengujian emisi, pada 27 Februari 2012 di Balai Thermodinamika Motor dan Propulsi (BMTP) Serpong, Tangerang Selatan, Banten. Tak berjalan mulus, mobil ini gagal uji emisi Euro 2. 

Kegagalan tak membuat perjalanan Esemka berhenti. Mesin kendaraan pun teruadibaharui, diperbaiki di sana-sini, hingga pada 16 Agustus 2012, mobil Esemka varian Rajawali I, Esemka Rajawali R2 dan Esemka Bima 1.1 berhasil melampaui nilai ambang batas Euro 2 dan dinyatakan lulus uji emisi.

Video viral hari ini:

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya