Tulisan Dahlan Iskan: Catatan Makcomblang

Tulisan Dahlan Iskan: Catatan Makcomblang - GenPI.co
Dahlan Iskan. Foto: Ricardo/JPNN.com

Memang, setelah ambil bagasi itu masih harus tes PCR. Tapi tidak pakai colok hidung. Tes PCR-nya beda. Namanya PCR Saliva.

Hanya dengan air liur. Kita cukup meludah –bisa dilakukan semua orang dewasa dan anak-anak yang sehat– di wadah plastik kecil.

Anda bisa keluar dari bandara tanpa menunggu hasil tes PCR itu. Itu hanya untuk catatan petugas. Toh kalau hasilnya positif petugas sudah tahu alamat dan nomor telepon Anda.

BACA JUGA:  Catatan Dahlan Iskan soal Ferdy Sambo dan Reformasi Polri: Bola Api

Tes PCR selesai. Anda bisa langsung antre taksi. Antrenya rapi. Ada juga anggota rombongan yang antre mencong-mencong khas Indonesia. Mereka ditegur petugas bandara.

Untuk naik taksi maksimal 2 orang per taxi. Boleh 3 orang jika ada anak di bawah umur. Kursi sebelah sopir taksi dilarang diduduki. Jaga jarak, alasannya. Ternyata beda dengan aturan di pesawat.

BACA JUGA:  Catatan Dahlan Iskan soal Harga BBM Naik: BBM 303

Taksi meluncur hingga tiba di Taipei. Ke apartemen keluarga saya. Persis di tengah kota Taipei. Sepelemparan batu dari stasiun MRT Shandao Temple. Bahkan saya bisa melihat atap stasiunnya dari balkon apartemen.

Rombongan pelajar yang saya bawa wajib tinggal di hotel karantina. Hotel yang harus terdaftar di pemerintah. Pelajar yang tiba di Taiwan tidak boleh tinggal di rumah keluarga atau teman.

BACA JUGA:  Catatan Dahlan Iskan soal Program Ahok: Model BTP

Karantina total ini selama 3 hari. Untungnya saya tetap bisa bekerja, WFA (Work from Apartment, Anywhere).

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya