Pariwisata Tekan Defisit Transaksi Berjalan

Pariwisata Tekan Defisit Transaksi Berjalan - GenPI.co
Bank Indonesia

Pariwisata adalah pilihan tepat untuk memperkuat ekonomi Indonesia. Karena, pariwisata mampu meningkatkan cadangan devisa negara yang terus tergerus sejak Februari lalu. Selain itu, sektor pariwisata diyakini mampu menekan defisit neraca transaksi berjalan (Current Account Deficit) di Indonesia.

Hal tersebut diungkapkan Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo dalam jumpa pers usai Rapat Koordinasi Pusat dan Daerah (Rakorpusda) Bank Indonesia bersama seluruh stakeholder pemerintah, Rabu (29/8) di Yogyakarta.

"Perlu diakselerasi dan sinergi kebijakan antara pemangku kepentingan. Karena, pariwisata penyumbang devisa ketiga terbesar, setelah kelapa sawit dan batu bara. Potensi ke depan sangat besar untuk menyumbang devisa. Dengan mendorong pariwisata bisa menurunkan defisit transaksi berjalan dan memperkuat ketahanan ekonomi ke depan," jelas Perry.

Untuk mendorong hal tersebut, Rakorpusda mengeluarkan 9 strategi kebijakan yang akan diterapkan terhadap destinasi wisata prioritas. Seperti Danau Toba, Borobudur-Joglosemar, Mandalika, Labuan Bajo, Bali, Jakarta, Banyuwangi, Bromo, dan Kepulauan Riau. Sehingga percepatan dapat dilakukan.

Strategi tersebut diantaranya, penetapan strategi pencapaian kinerja pariwisata melalui peningkatan aksesibilitas, keragaman atraksi, kualitas amenitas, didukung oleh penguatan promosi, dan peningkatan kapasitas pelaku pariwisata (3A2P).

Ada juga  pengembangan atraksi yang terintegrasi di destinasi wisata, antara lain paket wisata Borobudur-Joglosemar, dan paket wisata Bali-Banyuwangi.

"Ditargetkan pada tahun 2019 jumlah wisman 20 juta orang dengan devisa 17,6 miliar US dolar, naik dibandingkan tahun sebelumnya sekitar 14 miliar US dolar," imbuh Perry.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya