GenPI.co 
GenPI.co - Aktivis Universitas Cendrawasih (Uncen) Papua Victor Kogoya mengatakan usulan pemeriksaan Lukas Enembe di lapangan terbuka menyalahi hukum yang berlaku di Indonesia.
"Prosedur hukum pemeriksaan dilakukan di dalam ruangan tertentu, bukannya di ruang terbuka yang disaksikan masyarakat," ujar Victor di Papua, Selasa (11/10).
Menurut dia, dalam aturan adat saja tidak ada pemeriksaan terbuka seperti yang disuarakan kuasa hukum Lukas Enembe.
BACA JUGA: Tokoh Pemuda Jayapura Minta Lukas Enembe Berjiwa Kesatria
Victor mengatakan, kasus yang menjerat Lukas Enembe hingga sekarang masih menjadi masalah di tanah Papua yang dikhawatirkan dapat mempengaruhi dan memprovokasi masyarakat.
"Sudah seharusnya masyarakat mendukung penegak hukum agar Lukas Enembe segera diperiksa KPK," tegas mahasiwa Ilmu Pemerintahan Uncen.
BACA JUGA: Ucapan Irjen Dedi Menyakitkan, Anggota DPR Minta Kapolri Menegurnya
Victor berharap Lukas Enembe segera memberikan keterangan kepada KPK sesuai dengan kenyataan dan fakta yang ada.
Di sisi lain, dia juga mengatakan dalam pengangkatannya sebagai kepala suku besar, Lukas Enembe harus melibatkan semua ketua suku di beberapa daerah di Papua yang berjumlah sekitar 250 suku.
BACA JUGA: 10 YouTuber Bikin Konten Horor di Rumah Kosong Dilaporkan ke Polisi
"Lukas Enembe terpilih sebagai gubernur karena dipilih oleh masyarakat melalui jalur pemerintahan sehingga tidak bisa dikatakan seorang kepala suku besar di tanah Papua," pungkasnya.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News
