Selasa Wirausaha

Kala Limbah Bekas Diolah Menjadi Barang Bernilai Seni

Kala Limbah Bekas Diolah Menjadi Barang Bernilai Seni - GenPI.co
Nining Mantali dan barang bekas yang dikumpulkan untuk dibuat kerajinan bernilai ekonomi. (Foto: AK Pakaya)

Nining Mantali, seorang ibu rumah tangga yang juga pelaku Usaha Kecil dan Menengah (UKM) memanfaatkan limbah bekas ini menjadi rangkaian kerajinan tangan, bunga, bros, souvenir, tas, kaligrafi, aksesoris wanita dan lainnya dengan berbagai variasi warna.

Nining mengatakan, ia memanfaatkan limbah-limbah bekas itu menjadi bermanfaat sekaligus menghasilkan uang untuk menambah pendapatan keluarganya sehari-hari. Ide ini awalnya didapat dari hobi saja memanfaatkan limbah bekas. Dengan sentuhan tangan dinginnya, sampah produksi rumah tangga ini dijadikan barang bermanfaat.

“Ternyata hasil kerajinan ini diminati oleh tetangga atau teman, mereka membelinya. Makanya sampai sekarang saya lebih giat membuat kerajinan untuk dijual. Ternyata ada harganya,”kata Ning Mantali, Senin (16/9).

Nining Mantali berkisah untuk hasil kerajinan tangannya ini sudah dipasarkan di Kabupaten Bone Bolango, juga di Kota Gorontalo, Kabupaten Gorontalo. Pemasarannya masih sederhana, dari kabar ke kabar, hingga orang datang untuk menemuinya dan memilih barang yang disukai.

Kegigihannya membuat banyak orang semakin suka, apalagi kerajinan ini berasal dari sampah rumah tangga yang oleh kebanyakan orang hanya dibuang dan mencemari lingkungan. Jerih payahnya ini diperhatikan pemerintah, rencananya salah satu produk kerajinan tangannya, kotak atau baki yang terbuat dari bahan eceng gondok dan pelepah pisang akan di bawa ke negara Chili.

“Rencananya kotak yang dibuat dari eceng gondok dan pelepah pisang ini sudah ada yang pesan dan akan dibawa ke Chili pada tanggal 26 September 2019,”ujar Nining Mantali yang pernah mendapat piagam penghargaan juara I UMKM Award Kabupaten Bone Bolango 2019 untuk kategori UMKM Kerajinan.

Untuk membuat kerajinan ini selain kemampuannya, Nining Mantali juga melibatkan remaja dari keluarga tidak mampu. Mereka dididik dengan keterampilan dan pengetahuan agar mampu mencari uang untuk dirinya dan keluarga.

“Kemandiran itu wajib, jangan sampai kita bergantung hidup dari orang lain,” ujar Nining Mantali.

Para remaja yang dilibatkan ini akan berkumpul di rumahnya seusai pulang sekolah. Kelompok anak muda ini dididik dengan tekun hingga mampu menghasilkan kerajinan yang halus dan layak untuk dijual.

“Mereka tidak perlu lagi minta uang jajan ke orang tua kalau pergi ke sekolah, mereka sudah mampu menghasilkan karya yang sudah dihargai pasar,”ujar Nining Mantali.

Simak video berikut ini:

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya