Daerah dengan tingakat indeks kebagaiaan terendah kelima yakni Jawa Barat, skor 70,23, kemudian ke enam Nusa Tenggara Timur, skor 70,3, lalu ke tuujuh Sumatera Utara, skor 70,57.
"Memperhatikan skor angka indeks kebahagiaan DKI Jakarta yang hanya 70,68, maka hal ini dapat dianggap sebagai wujud kegagalan Gubernur Anies dalam membahagiakan warganya," ujar Sugiyanto dalam keterangannya, Jumat (14/10).
Menurut dia, jargon Anies ‘Maju Kotanya, Bahagia Warganya’ menjadi sia-sia atau tak berguna alias gagal total.
BACA JUGA: Program Sumur Resapan Anies Nggak Efektif, Buang-buang Anggaran
Selain itu, Gubernur Anies juga gagal mengatasi banjir, kemacetan, dan sampah di Jakarta.
Padahal, tempat pengelolaan sampah modern atau Intermediate Treatment Facility (ITF). Sedangkan program ITF sudah disusun saat era Gubernur Fauzi Bowo (Foke).
BACA JUGA: Ahmad Sahroni Dapat Kabar Kapolda Jatim Irjen Teddy Minahasa Ditangkap Terkait Narkoba
Bahkan, Gubernur Anies juga telah melakukan Groundbreaking ITF Sunter pada 20 Desember 2018. Tetapi sampai saat ini ITF belum terwujud.
Kegagalan lain Gubernur Anies yakni program Rumah DP 0 persen. Dari target membangun 232.214 unit, sampai saat ini baru berhasil membangun 2.322 unit.
Hal Ini menjadi fatal lantaran Perda Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2017-2022 yang berkaitan dengan program Rumah DP 0 persen juga belum direvisi.
BACA JUGA: Demokrat: Reshuffle Kabinet Bukan Untuk Memenuhi Syahwat Politik
"Beberapa uraian tentang kegagalan Gubernur Anies di atas kiranya cukup dijadikan dasar untuk mempertanyakan penggunaan duit rakyat berkisar 395,74 triliun tersebut," pungkas Sugiyanto. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News