Catatan Dahlan Iskan soal: Tahun Perusuh

Catatan Dahlan Iskan soal: Tahun Perusuh - GenPI.co
Dahlan Iskan. Foto: Ricardo/JPNN.com/GenPI.co

Maka kami sepakat: Kang Sahidin akan membuat tungku darurat. Toh pasti banyak dahan kering di sekitar kamp. Kang Sahidin biasa bakar ikan. Nicky sudah membawa teko besar. Pipit membawa teko yang sama. Rupanya Pipit begitu terpengaruh oleh komentator yang  nakal soal air panas.

Begitu mendengar bus rombongan tiba lebih dulu, saya langsung minta Pipit edarkan angket lewat HP: bagaimana kesan pertama mereka. Pilihan jawabannya hanya  tiga: senang, biasa, kecewa.

Tiga orang langsung menjawab: senang. Yang lain tidak segera merespons. Mungkin sibuk cari kamar masing-masing. Ternyata  mereka menerima kunci kamar. Bukan disuruh tidur di tenda.

BACA JUGA:  Catatan Dahlan Iskan soal Kejadian Heboh 2022: Tahun Gegap

Sebagian lagi mungkin sibuk mengecek sekitar kamar: apakah ada kemungkinan didatangi ular, seperti yang diancamkan sebagian komentator.

Ternyata langit terang. Tidak hujan. Tidak badai. Tidak ada petir. Entah kalau sudah ada yang datang diam-diam melepaskan ular dekat kamar vila itu.

BACA JUGA:  Catatan Dahlan Iskan soal Dana Jasmas: Tidak Kapok

Banten sudah berubah. Sudah ada jalan tol 45 km dari Panimbang ke Pandeglang. Tol baru. Diresmikan Agustus tahun ini. Ini untuk kali pertama saya tahu ada tol menuju Pandeglang.

Memang Agrinex masih 2 jam dari mulut tol baru ini. Tapi jam 20.50 saya sudah bisa tiba di lokasi. Tanpa tol baru itu bisa jadi jam 24.00 saya baru tiba ketika mereka sudah terlelap menunggu ular.

BACA JUGA:  Catatan Dahlan Iskan soal Perintis Bedah Jantung: Alat Puruhito

Perjalanan Surabaya-Cikeusik harusnya melelahkan. Tapi semangat selalu bisa membunuh capek. Apalagi inilah kali pertama saya bersua dengan orang terdekat saya.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya