Catatan Dahlan Iskan: Sobekan Lead

Catatan Dahlan Iskan: Sobekan Lead - GenPI.co
Dahlan Iskan. Foto: Disway

Maka, dulu, bagian yang terpenting harus ditaruh di tempat paling awal di tulisan. Disebut lead.

Di zaman berikutnya muncul teori baru. Khusus untuk penulisan cerita. Feature. Leadnya tidak lagi yang terpenting, tapi yang termenarik. 

Penting belum tentu menarik. Menarik belum tentu penting. Dengan menempatkan bagian paling menarik di lead pembaca akan tergoda untuk terus mengikuti cerita.

BACA JUGA:  Catatan Dahlan Iskan soal Pemilu 2024: Tertutup Terbuka

Saya memilih jalan yang lebih sulit: lead harus gabungan dari unsur terpenting dan termenarik. 

Untuk membuat lead yang ''hanya'' mengutamakan ''penting'', hanya perlu berpikir 9 kali. 

BACA JUGA:  Catatan Dahlan Iskan soal Pangdam V Brawijaya: Master Letnan

Untuk membuat lead yang mengutamakan ''menarik'' juga hanya perlu berpikir 9 kali. 

Maka untuk menggabungkan yang terpenting dan termenarik hitung sendiri: harus berapa kali berpikir.

BACA JUGA:  Catatan Dahlan Iskan soal Indonesia dan Malaysia: Emosi Serumpun

Kadang tidak harus berpikir sama sekali. Seperti untuk membuat lead hari ini. Tinggal comot dari ucapan sumber berita. 

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya