Catatan Dahlan Iskan: Sobekan Lead

Catatan Dahlan Iskan: Sobekan Lead - GenPI.co
Dahlan Iskan. Foto: Disway

Siapa tahu perlu dua hari untuk menemukan sobekan. Setelah tulisan Letnan Master selesai dikirim ke Disway, barulah saya dapat kabar: sobekan itu ditemukan. 

Hari sudah larut. Tulisan di sobekan itu sudah tidak lengkap. Ada yang tersobek ada yang tersiram air. 

Bagaimana kalau sobekan itu tidak ditemukan? Bisakah edisi Senin muncul dengan cerita lanjutan? Bisa. 

BACA JUGA:  Catatan Dahlan Iskan soal Pemilu 2024: Tertutup Terbuka

Tapi saya harus menanggung malu: bertanya lagi ke Pangdam. Saya tidak boleh malu. Itulah doktrin lama saya kepada wartawan: jangan malu bertanya ulang kepada narasumber.

Apakah saya tidak pernah mengalami kesulitan dalam menemukan lead? Kadang saya sendiri juga begitu sulit menemukan lead. 

BACA JUGA:  Catatan Dahlan Iskan soal Pangdam V Brawijaya: Master Letnan

Tidak semua sumber berita seperti Jenderal Farid. Wartawan sangat senang dengan sumber berita yang kata-katanya berisi, kalimatnya penuh warna dan ingatannya kuat. 

Memang, kadang sumber berita juga tergantung pada pancingan pertanyaan. Kalau pertanyaan tidak bermutu sumber beritanya juga malas berpikir. 

BACA JUGA:  Catatan Dahlan Iskan soal Indonesia dan Malaysia: Emosi Serumpun

Tapi kalau sumber beritanya seperti Pangdam Farid penulisnya bisa sambil bersiul. Dari sekali bertemu Jenderal Farid saya bisa mendapat lima calon lead. 

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya