Mengenang Sosok 10 Pahlawan Revolusi Korban Peristiwa G30S/PKI

Mengenang Sosok 10 Pahlawan Revolusi Korban Peristiwa G30S/PKI - GenPI.co
Sosok 10 Pahlawan Revolusi Indonesia (foto: fimela.com)

 

Mereka dibantai dan dibuang ke sebuah tempat yang kini bernama Monumen Lubang Buaya. Perwira yang gugur melawan kejamnya PKI mendapat gelar sebagai Pahlawan Revolusi.

Sebagai bentuk tanda jasa , dibuat Monumen Pahlawan Revolusi di Lubang Buaya, bagi mereka yang berjuang mempertahankan Pancasila dari ancaman ideologi komunis.

Sudah sepantasnya, jasa para pahlawan terus dikenang dan mengetahui sejarahnya. Berikut 10 sosok Pahlawan Revolusi Indonesia.

Jenderal TNI Anumerta Ahmad Yani

Merupakan komandan TNI AD. Ia lahir di Purwerejo, 19 Juni 1922. Jenderal Ahmad Yani salah satu perwira yang menjadi korban pembantaian, ia menentang keberadaan paham komunis di Tanah Air. Beliau diculik dari tempat tinggalnya dan dibantai di Lubang Buaya.

Letnan Jenderal Anumerta Suprapto

Sang pahlawan ini lahir di Purwokerto, 20 Juni 1920. Menentang paham komunis, ia diculik di kediamannya dan dibantai di Lubang Buaya.

Letnan Jenderal Haryono

Dikenal juga sebagai Mas Tirtodarmo Haryono (MT Haryono) yang lahir di Surabaya, 20 Januari 1924. Ia sosok yang cerdas dan mahir 3 bahasa asing. MT Haryono diculik pada saat hari kejadian, hingga dibantai di Lubang Buaya.

Letnan Jenderal Siswondo Parman

Siswondo Parman atau S. Parman lahir di Wonosobo, 4 Agustus 1918. Ia merupakan perwira intelijen paling dekat dengan PKI, bahkan mengetahui kegiatan rahasianya. 

Namun, saat S.Parman ditawari untuk bergabung, ia menolak. Oleh karena itu ia kemudian dibantai pada tanggal 30 September dan mendapatkan gelar Letnan Jenderal Anumerta. Yang membunuh adalah saudara kandungnya sendiri, yaitu sang kakak, Sakirman (petinggi PKI).

Mayor Jenderal Pandjaitan

Brigadir Jenderal TNI Anumerta Donald Isaac Panjaitan lahir di Sumatera Utara, 19 Juni 1925. Bergabung dengan gerakan pemuda anak bangsa yang sedang merintis dan membentuk Tentara Keamanan Rakyat (TKR) yang saat ini menjadi TNI.

Saat sekelompok anggota PKI masuk ke rumahnya, ia mengenakan pakaian seragam militer lengkap. Seisi rumahnya pun di bunuh. Ia juga dibunuh dengan cara ditembak saat memberontak. Setelah itu jenazahnya langsung dimasukkan di Lubang Buaya.

Mayor Jenderal Sutoyo Siswomiharjo

Lahir di Kebumen pada tanggal 23 Agustus 1922. Saat itu, ia diculik dengan mengatakan dirinya dipanggil oleh Presiden pertama RI, Soekarno. Namun, ia ternyata dibohongi dan dibawa ke Lubang Buaya hingga dibantai.

Kapten Pierre Tendean

Kapten CZI Anumerta Pierre Andreas Tendean lahir pada 21 Februari 1939. Ia meninggal di usia yang masih sangat muda, yaitu 26 tahun. Kapten Pierre Tendean memiliki keberanian yang membara. Ia dibunuh kemudian dibantai di Lubang Buaya.

AIP Karel Satsuit Tubun

Ajun Inspektur Polisi Dua Anumerta Karel Satsuit Tubun (KS Tubun) lahir di Maluku Tenggara, 14 Oktober 1928. Ia menjadi satu-satunya perwira selain anggota TNI yang jadi korban pembantaian kekejaman PKI.

Ia merupakan ajudan dari Johanes Leimena yang saat itu merupakan menteri di kabinet Soekarno.Ternyata ia sudah menjadi target kelompok PKI. Saat kelompok PKI sudah mengepung rumahnya, ia melepaskan tembakan. Akan tetapi, banyaknya anggota membuat dirinya gugur dan langsung dibawa ke Lubang Buaya.

Brigadir Jenderal Katamso Darmokusumo

Brigjen Anumerta Katamso Darmokusumo lahir di Sragen, 5 Februari 1923. Saat hari pemberontakan itu terjadi, Brigjen Katamso sedang bertugas di Yogyakarta. 

Kemudian ia diculik dan dipukuli. Setelah dirinya tewas, langsung dimasukkan ke lubang yang telah disiapkan oleh anggota yakni di wilayah Kentungan, Yogyakarta.

Kolonel Sugiono

Kolonel Anumerta R. Sugiyono Mangunwiyoto, lahir di Gunung Kidul, 12 Agustus 1926. Dirinya juga merupakan korban penculikan PKI di Yogyakarta.. Jenazahnya ditemukan setelah 20 hari berlalu.

Simak video pilihan redaksi berikut ini:

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya