Ganjar Pranowo dan Rano Karno Kunjungi Museum Multatuli, Ini Tujuannya

Ganjar Pranowo dan Rano Karno Kunjungi Museum Multatuli, Ini Tujuannya - GenPI.co
Ganjar Pranowo dan Rano Karno kunjungi Museum Multatuli. Foto: Dok for GenPI.co

Presiden Jokowi sendiri telah memberikan 14 proyek nasional di Banten.

"Secara khusus, saya berharap Pak Ganjar melanjutkan pembangunan nasional yang sudah dilakukan oleh Pak Jokowi. Banten ini berdampingan langsung dengan Jakarta, tentu kita berdoa yang terbaik untuk Pak Ganjar Pranowo sebagai Presiden periode 2024-2029 dalam melanjutkan pembangunan dan terus meningkatkan kesejahteraan seluruh rakyat Indonesia," kata Rano.

Rano mengingatkan Ganjar agar tidak melupakan Banten.

BACA JUGA:  Cawapres Pendamping Ganjar Pranowo Masih Misteri, PDIP Langsung Bereaksi Begini

"Saya menyampaikan kepada Mas Ganjar bahwa Presiden Jokowi memberikan hadiah 14 proyek nasional di Banten. Tadi Mas Ganjar melewati tol yang dibangun Pak Jokowi. Artinya mudah-mudahan Mas Ganjar melanjutkan pembangunan di Banten dan tidak melupakan Banten," ungkapnya.

Sementara itu, Ganjar menyebutkan dirinya mendapat banyak pengetahuan penting tentang Museum Multatuli.

BACA JUGA:  Ganjar Pranowo Capres PDIP, Jokowi Pegang Kunci Prabowo Subianto

"Tempat bersejarah telah dibangun. Apa yang pernah dituliskan Multatuli menjadi banyak inspirasi perasaan orang untuk memanusiakan manusia, kemudian berjuang melawan penindasan. RA Kartini dan Bung Karno pun terinspirasi. Mudah-mudahan generasi muda paham akan hal ini," terang Ganjar.

Ganjar menambahkan ada banyak hal menarik, salah satunya nilai-nilai yang diadopsi oleh para pahlawan nasional.

BACA JUGA:  Ganjar Pranowo Capres PDIP 2024, KIB Diyakini Bubar Jalan

"Ya, tentu saja yang menyebarkan nilai pemberontakan itu dari mereka diadopsi oleh para pahlawan saat itu. Ini ada orang Belanda yang menyampaikan kepada rajanya dengan tulisan. Apa yang kamu inginkan dari penjajahan ini? Sampai kapan? Nah, itu dalam dan yang hebat dari beliau sebagai sastrawan sehingga dibuat dengan novel percintaan yang jauh lebih halus. Linguistik bisa diterima, ada kisah percintaan, dan di dalamnya ada nilai-nilai kemanusian yang diangkat," tutur dia.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya