Catatan Dahlan Iskan: Pelangi Bangkit

Catatan Dahlan Iskan: Pelangi Bangkit - GenPI.co
Dahlan Iskan. Foto: Disway

GenPI.co - Laskar Pelangi lagi berduka –sedih, gundah, masygul, malu, dan haru. Itu saya rasakan ketika berada di Belitong, Selasa-Rabu lalu (lihat Disway kemarin).

Saya pun tiba-tiba ingin menemui Bu Muslimah. Saya bayangkan betapa  sedih ibu guru asli di Laskar Pelangi itu.

Maka saya selesaikan cepat-cepat tugas utama saya ke Belitong. Agar tidak terlalu sore ke rumah Bu Muslimah yang jauh. Di Gantung. Saya juga masih harus ke Manggar.

BACA JUGA:  Catatan Dahlan Iskan: Pelangi Nakal

Semua itu di Belitong Timur. Lalu harus balik lagi ke Tanjung Pandan: makan malam dengan teman-teman di Belitong Ekspres, di ujung barat pulau.

Di Gantung, tentu, saya harus mampir ke lokasi replika SD Muhammadiyah yang menjadi fokus di film Laskar Pelangi. Yang dindingnya kayu. Yang dibuat seperti aslinya: reyot.

BACA JUGA:  Catatan Dahlan Iskan: Poltak Sitinjak

Meski jauh, jalan raya timur-barat Belitong mulus sekali. Orang di sana menyebutnya jalan tol Belitong. Lalu-lintas sedikit. Lengang. Menjelang senja saya sudah tiba di rumah Bu Muslimah.

Ada halaman. Rumput di halaman itu terawat rapi. Saya pilih duduk-duduk di atas rumput itu. Santai. Apalagi menjelang senja.

BACA JUGA:  Catatan Dahlan Iskan: Tiga Bintang

Bu Mus pun muncul. Ikut duduk di atas rumput. Sambil membawa album foto. Dia hanya ingin mengingatkan bahwa kami pernah bertemu. Tahun 2011 lalu. Dia tunjukkan fotonya.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya