GenPI.co 
“Transformasi dari tingkat kematangan berkarya seorang Budi Setiyawan dengan karakter baru dan spiritualitas yang jauh lebih baik,” imbuhnya.
Oleh karenanya, lanjut Slamet, Kie Art Projects menjadikan momen ini juga menjadi momen refleksi kita sebagai mahkluk penghuni bumi yang seharusnya menghargai, menjaga dan melestarikan bumi.
Gita Yohanna penulis dalam pameran “The Tree of Life” mengatakan dalam pengalaman pertama Budi Setiyawan berpameran tunggal ini tersirat makna yang dalam untuk merefleksikan keadaan bumi kita yang semakin menua dan krisis hutan.
BACA JUGA: Tanam 10.000 Pohon di Pantai Indah Kemangi, Upaya PLN Lestarikan Lingkungan Hidup
“Teknik impasto dalam karya karya yang tertampilkan menjadi ciri khasnya dikombinasi dengan figur – figure manusia kartun yang menjadi identitas kebanyakan karya yang dihasilkan Kie Art Projects yang berasal dari desa Kartun ini,” paparnya.
Sebanyak 26 karya yang dipamerkan memiliki beberapa pengelompokkan karya. Kelompok pertama adalah karya karya yang menggambarkan refleksi akan pengorbanan pohon yang dilakukan sepanjang hidupnya hingga mati dan dengan seluruh hal yang dimiliki mulai dari daun, batang, air dan tanah serta menggambarkan pohon yang dihadirkan sebagai tanda cinta Tuhan.
BACA JUGA: Pameran Attack on Titan: The Final Exhibition Hadir di Indonesia, Catat Tanggalnya
Sementara itu, Budi Setiyawan menyatakan di pameran tunggal pertamanya yang diresmikan oleh Ibundanya ini juga terlukiskan sosok sosok manusia imajinasi khusus menjadi karakternya “Sang Manusia Kuning“, manusia yang memiliki 7 aura, ingin diperlihatkan memiliki dominasi warna kuning yang menggambarkan aura kebahagiaan .
Karya manusia yang memainkan alat music biola, drum, saxophone dengan tema “The Singing Tree” dan menjadi mencolok hadir di pameran ini.
BACA JUGA: Pameran Bisnis Franchise FLEI 2023 Beda, Brand Waralaba Lebih Banyak
“Kami ingin mengapresiasi ditemukannya alat yang dapat menangkap nyanyian pohon dari karya anak bangsa 2017 yang ternyata dapat mendeteksi kondisi iklim yang ornament pohon dan nada adalah symbol tertalunnya nada manusia dan nada alam,” jelas Budi.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News
