Catatan Dahlan Iskan: Wang Semah

Catatan Dahlan Iskan: Wang Semah - GenPI.co
Dahlan Iskan. Foto: Disway

"Sudah 1,5 tahun," ujar Fuad Fudoli, kepala balai. Fuad sarjana perikanan lulusan sekolah Tinggi perikanan Pasar Minggu. Aslinya Majalengka. Istrinya melayu Kalbar.

Saya pun manggut-manggut. Pantas diperlukan 6 tahun untuk bisa menjadi 1,5 meter.

Di kolam 1,5 tahun itu ikannya masih kecil-kecil. Belum sampai 10 cm. Sehari diberi makan pelet 4 kali.

BACA JUGA:  Catatan Dahlan Iskan: Durian Baret

Ikannya agresif. Begitu dilempari pelet langsung berlompatan sigap. Riuh. Air menciprat ke baju saya. Mungkin itulah –ini tidak ilmiah– yang membuat rasanya enak. Ikannya banyak gerak. Tidak mudah gembrot.

Baru sekali ini Semah diteliti. Sampai hari ini Semah belum bisa dipijahkan. Belum ada yang tahu bagaimana cara mengawinkannya. Semua masih alami. 

BACA JUGA:  Catatan Dahlan Iskan soal Ikatan Dokter Indonesia: Gak Patheken

"Membedakan mana yang jantan dan betina saja belum bisa," ujar Fuad. 

Mungkin setelah Semah bisa kawin, Fuad akan pensiun. Sebentar lagi. Atau bisa jadi  kawinnya masih lama. Umur 1,5 tahun saja masih kelihatan ABG. Belum ingin kawin.

BACA JUGA:  Catatan Dahlan Iskan soal Ikatan Dokter Indonesia: IDI PWI

Fuad ingin agar ikan Semah bisa dikawinkan dengan mudah. Seperti ikan-ikan yang lain. Jelawat pun sekarang sudah bisa dipijahkan. Ikan jantannya disuntik hormon. 

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya