Tes Kepribadian Berdasarkan Warna Tidak Memiliki Cukup Bukti Ilmiah

Tes Kepribadian Berdasarkan Warna Tidak Memiliki Cukup Bukti Ilmiah - GenPI.co
Ilustrasi wanita bahagia. (elements envato/By inspired766)

GenPI.co - Di era digital yang serbacepat saat ini, kita terus mencari jalan pintas untuk memahami diri sendiri dan lingkungan sekitar.

Tes kepribadian berdasarkan warna disebut dapat menjanjikan wawasan mendalam berdasarkan sesuatu yang sederhana seperti warna favorit.

Siapa yang tidak menginginkan cara langsung untuk menyelidiki kompleksitas kepribadian mereka? Pilih warna, dan dapatkan analisisnya.

BACA JUGA:  Apakah Kebahagiaan Pribadi Lebih Penting Daripada Keluarga? Peneliti Ungkap Hasilnya

Dilansir Psychjology Today, hal itu berlangsung cepat, mudah, dan membutuhkan sedikit introspeksi. Namun, kesederhanaan yang membuat tes ini begitu menarik juga merupakan kelemahan terbesarnya.

Premis dasar tes kepribadian berdasarkan warna adalah bahwa preferensi warna dapat memberikan wawasan mendalam tentang karakter. Namun, bukti ilmiah yang mendukung klaim ini sangat sedikit.

BACA JUGA:  Pembelian Jet Pribadi Mantan Gubernur Papua Lukas Enembe Diusut KPK

Khususnya, biru adalah warna yang paling disukai di banyak budaya, diikuti oleh merah. Fakta sederhana ini makin membiaskan hasil pengujian.

Meskipun warna dapat membangkitkan perasaan dan emosi, menerjemahkannya ke dalam profil kepribadian yang komprehensif merupakan lompatan yang signifikan.

BACA JUGA:  Pinjaman Pribadi Lebih Ngeri dari Rentenir, Coba 3 Tips Terhindar Pinpri

Seperti halnya horoskop, tes-tes seperti ini memiliki kekuatan terutama karena orang-orang mempercayainya, bukan karena validitas ilmiahnya.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya