GenPI.co 
\“Mansa Musa lebih kaya daripada yang dapat dibayangkan oleh orang-orang," ujar Jacob Davidson saat menulis Mansa Musa bagi money.com pada tahun 2015.
"Catatan sejarah mengenai harta kekayaan Mansa Musa begitu luar biasa, sehingga hampir tidak mungkin menaksir seberapa kaya dan hebat dirinya sebenarnya," ujar Associate Profesor Sejarah dari Universitas California, Rudolph Butch Ware kepada BBC.
Sedangkan menurut British Museum Mansa Musa menguasai hampir separuh dari emas dunia yang ada pada masa dirinya berkuasa.
BACA JUGA: Harga Emas Tertekan, Analis: Masih Ada Potensi Kembali Naik
Kerajaan Mali mengendalikan jalur perdagangan penting di Afrika Barat bagian tengah. Penguasaan atas tambang emas dan garam serta jalur perdagangannya serta perdagangan produk lainnya membuat Mansa Musa menjadi super kaya.
Saat pergi haji ke Makkah pada tahun 1324, Mansa Musa membawa kalangan istana. Bangsawan, pejabat kerajaan, prajurit, penghibur kerajaan, dan pengendali unta dibawa ke Makkah.
Jumlah yang dibawa Mansa Musa ketika itu mencapai 60.000 orang, masih ditambah 12.000 budak dalam sebuah iring-iringan karavan sepanjang puluhan kilometer.
Benar-benar sebuah kota beserta isinya yang dipindahkan setiap hari sejauh 4.828 kilometer, atau hampir 5 kali panjang pulau Jawa.
Seluruh orang sampai ke para budak yang ikut dalam perjalanan ini memakai pakaian brokat emas dan sutra Persia terbaik.
Ratusan unta ditarik dengan masing-masing memikul ratusan kilo emas. Domba dam kambing turut dibawa sebagai bahan makanan selama perjalanan.
Saat tiba di Kairo Mesir, Mansa Musa melalukan sedekah dengan membagikan emas. Banyak sekali emas yang dia bagikan samoai Kairo mengalami kelebihan jumlah emas, sehingga membuat nilainya menurun dan tidak berharga lagi sebagai alat pembayaran.
Alih-alih membuat kemakmuran, sedekah emas Mansa Musa malah merobohkan perekonomian Timur Tengah.
\Perusahaan teknologi Amerika Serikat SmartAsset.com menghitung bahwa kedatangan Mansa Musa ke Timur Tengah dengan emasnya yang sedemikian banyak, telah membuat ekonomi disana merugi sampai Rp 21 triliun.
Ternyata niat baik tidak selalu berbuah bagus. Tetapi catatan sejarah yang unik itu, membuat kita di masa modern ini menjadi tahu mengenai orang hebat dari masa lalu.
Simak video pilihan redaksi berikut ini:
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News
