Catatan Dahlan Iskan: Emas Natal

Catatan Dahlan Iskan: Emas Natal - GenPI.co
Dahlan Iskan. Foto: Disway

Saya mengenal Budi Said sebagai pengusaha properti. Real estate-nya elite: Margorejo Indah. Di Surabaya Selatan. Saya tidak menyangka kalau Budi juga pengusaha emas. Nama Budi jadi bintang media ketika membeli emas 6 ton dari Antam –selama Januari sampai Desember 2018. Lalu menggugat Antam karena kurang kirim 1,1 ton.

"Kenapa mau kirim balik uang itu? Kan itu hak Anda?" tanya saya.

"Kalau tahu akhirnya begini saya tidak akan kirim balik," kata Eksi. Anda sudah tahu siapa Eksi –baca Disway edisi kemarin. Saat berbincang ini dia didampingi Rento Sandra (bukan Retno Chandra seperti di Disway kemarin). Retno orang Ngunut –Tulungagung, dekat Blitar.

BACA JUGA:  Catatan Dahlan Iskan: Emas Eksi

Dengan menyerahkan semua uang komisi itu Eksi menyangka Antam Surabaya akan dapat kiriman emas lagi. Dengan demikian dia bisa memenuhi kekurangan emas yang dia janjikan ke banyak pihak. Pun ketika dia menyerahkan rumah, tanah-tanah dan perhiasan. Pikiran Eksi sama: emas segera datang. Bisnis berputar kembali. Utang pun akan terbayar asal bisnis tidak macet.

Bisnis emas itu mulai tersendat di bulan Agustus 2018. Kiriman emas dari Antam tidak lagi sebanyak uang yang dibayarkan. Bisnis Eksi pun ikut seret. 

BACA JUGA:  Catatan Dahlan Iskan: Emas Ton

Eksi ingin usaha itu jalan lagi. 

Bahkan di bulan Desember 2018 Eksi nekat. Dia mau saja ketika diminta menandatangani faktur. Ratusan faktur. Empat tas berisi faktur disodorkan pada Eksi. Semua harus ditandatangani.

BACA JUGA:  Catatan Dahlan Iskan: Darmawan Wigwam

"Berapa jumlah faktur yang Anda tanda tangani?"

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya