Catatan Dahlan Iskan soal COP28 Dubai: Panas Nyata

Catatan Dahlan Iskan soal COP28 Dubai: Panas Nyata - GenPI.co
Dahlan Iskan. Foto: Disway

Bukan main meningkatnya kesibukan di KTT di hari terakhir. Orang seperti John Kerry, utusan Amerika Serikat, jadi bola pingpongnya. Pun Sultan Jaber dari UEA. Jerih payah mereka berhasil. John Kerry sudah meraih Hadiah Nobel Perdamaian di peran pentingnya di Paris. Sultan Jabir punya potensi untuk diusulkan berikutnya.

Kesepakatan lain adalah masuknya kata ''penggunaan dan produksi energi fosil harus diturunkan''. Kata ''diturunkan'' memang tidak sekeras ''dihentikan'', tapi dianggap sudah sangat konkret dibanding hanya kata-kata mengambang sebelumnya.

Memang Kelompok 100 Negara ngotot agar digunakan kata yang lebih tegas dan keras: ''dihentikan''.  Maksudnya: penggunaan energi fosil harus dihentikan. Tapi kelompok negara penghasil minyak menentangnya dengan sangat keras.

BACA JUGA:  Catatan Dahlan Iskan: Muktamar Rapim

''Komandan'' kelompok ini adalah Arab Saudi. Didukung oleh Iran dan Iraq. Mereka mengerahkan juru lobby ke arena KTT.

UAE sebenarnya di kelompok ini. Tapi UAE paling siap untuk beralih ke green energy. Toh waktunya masih cukup panjang untuk menyiapkan diri: 2050.

BACA JUGA:  Catatan Dahlan Iskan: Rektor Tengah

Ketika itu nanti Sultan Jaber akan berumur 76 tahun –Insya Allah masih mengalaminya. Juga Anies Baswedan (80 tahun), Ganjar Pranowo (81 tahun), dan Prabowo Subianto seumur dengan saya: 101 tahun.

Kelompok lain lagi adalah negara-negara Afrika. Mereka setuju saja dengan penurunan penggunaan energi fosil. Tinggal siapa yang harus lebih dulu memulainya.

BACA JUGA:  Catatan Dahlan Iskan: Emas Eksi

Mereka minta negara-negara industri majulah yang memulai lebih dulu. Maksudnya: negara-negara itu sudah lama menikmati berkah energi fosil. Kemajuan mereka saat ini pun berkat penggunaan energi fossil yang berlebihan di masa lalu –ketika Afrika belum tahu cara menggunakannya.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya