Catatan Dahlan Iskan: Rizal Ramli

Catatan Dahlan Iskan: Rizal Ramli - GenPI.co
Dahlan Iskan. Foto: Disway

Di rumah duka itu tiap malam dilakukan doa. "Nanti malam ganti para kiai dari NU. Papa kan sangat dekat dengan NU," ujar Dhitta. Tahlilan? "Terserah saja. Teman papa begitu banyak ragamnya," ujar Dhitta.

Malam sebelumnya adalah giliran alumni ITB. Sebelumnya lagi teman-temannya sesama aktivis pro-demokrasi. Tidak henti-hentinya.

Saat saya di rumah itu ada seorang penulis muda. Ia baru saja menulis buku tentang Rizal Ramli. Ia lulusan prodi sejarah Universitas Gadjah Mada. Spesialisasinya: biografi. Ia pengagum Rizal Ramli. Sejak tiga tahun lalu.

BACA JUGA:  Catatan Dahlan Iskan: Hamas Shekel

Namanya: Iryan Ali Herdiansyah. Judul bukunya: Pemimpin Amanah. Dengan subjudul: Seni Memimpin Rizal Ramli Membawa Angin Perubahan. Saya diberi bukunya.

Di jalan saya baca buku itu. Isinya bagus sekali menggambarkan cara berpikir dan bertindak Rizal Ramli. Sudah lebih 20 buku ia terbitkan.

BACA JUGA:  Catatan Dahlan Iskan: Gaza Rock

"Menurut Anda, mengapa orang sehebat Pak Rizal Ramli tidak bisa jadi presiden?" tanya saya pada Iryan. Ia terdiam agak lama.

"Mungkin karena Pak Rizal kalau bicara terlalu menyerang," jawabnya.

BACA JUGA:  Catatan Dahlan Iskan: Gaza Ben

Anda pun sudah tahu: RR sangat ingin jadi presiden Indonesia. Ia akan memajukan ekonomi negara. Ia tahu caranya. Termasuk cara yang tidak biasa. Ia juga akan habisi korupsi. Termasuk kolusi.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya