Masa Tanggap Darurat Bencana Alam Erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki Diperpanjang, Ini Penyebabnya

Masa Tanggap Darurat Bencana Alam Erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki Diperpanjang, Ini Penyebabnya - GenPI.co
Warga terdampak erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki melakukan pemeriksaan di posko kesehatan di SDK Kemiri, Kecamatan Wulanggitang, Flores Timur, NTT, Jumat (12/1). (Foto: ANTARA/Fransiska Mariana Nuka)

GenPI.co - Masa tanggap darurat bencana alam erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki di Kecamatan Wulanggitang, Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), diperpanjang hingga 24 Januari 2024 mendatang.

Sekretaris Daerah (Sekda) Flores Timur Petrus Pedo Maran mengatakan keputusan ini berdasarkan rekomendasi pos pengamatan gunung api terkait kondisi Gunung Lewotobi Laki-Laki.

"Pada tanggal 9 Januari malam terjadi peningkatan erupsi, sehingga atas rekomendasi pos pengamatan gunung api, bupati keluarkan masa tanggap darurat dari tanggal 10 sampai 24 Januari," kata dia, Jumat (12/1).

BACA JUGA:  Dampak Erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki, Jalan Trans Flores Berlaku Sistem Buka Tutup

Petrus menjelaskan di masa tanggap darurat bencana ini pemerintah desa menetapkan 7 desa di 2 kecamatan sebagai daerah terdampak erupsi.

Ketiga desa ini di Kecamatan Ile Bura, yakni Desa Dulipali, Nobo, dan Nurabelen.

BACA JUGA:  5.464 Warga Ngungsi Akibat Erupsi Erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki

Selanjutnya 4 desa di Kecamatan Wulanggitang, yakni Desa Klatanlo, Hokeng Jaya, Nawokote, dan Boru.

Menurut dia, status masa tanggap darurat bencana ini ditetapkan pemerintah daerah, tapi penanganan bencana digarap semua elemen dari pusat, daerah, dan lembaga nonpemerintah.

BACA JUGA:  Antisipasi Bahaya Erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki, Masyarakat Diminta Menjauh Radius 5 Km

Maka dari itu, pihaknya membutuhkan dukungan agar semua warga terdampak dapat tinggal sementara di satu lokasi yang sama.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya