Catatan Dahlan Iskan: Liur Sedap

Catatan Dahlan Iskan: Liur Sedap - GenPI.co
Dahlan Iskan. Foto: Instagram/dahlaniskan19

GenPI.co - TIBA di bandara Haikou saya sedikit panik. Jadwal pesawat saya berikutnya ke Shantou pukul 12.50. Kok di layar sudah tidak ada nama Shantou.

Lalu saya pelototi layar yang berbahasa Mandarin. Tidak ada juga jadwal ke 汕头。Tidak ada keterangan delay atau cancel. Jangan-jangan saya salah beli tiket.

Saya pun lihat boarding pass: aneh. Ternyata boarding pass saya bukan jurusan Shantou. Di situ terbaca: 揭阳。Jieyang. 

BACA JUGA:  Catatan Dahlan Iskan: Level Empat

Lalu saya lihat jam keberangkatan pesawat ke Jieyang itu: 12.50. Saya lihat pula nomor penerbangannya: rahasia. Dua-duanya sama dengan jadwal pesawat ke Shantou.

Maka otak saya berputar: mungkin Jieyang adalah nama bandara Shantou. Maka saya tenang kembali. Langsung menuju ruang tunggu.

BACA JUGA:  Catatan Dahlan Iskan: Timah Sederhana

Setelah mendarat di tujuan saya baru tahu: Jieyang bukan nama bandara Shantou. Jieyang adalah nama kabupaten tetangga Shantou.

Rupanya bandara lama Shantou sudah tutup untuk penerbangan komersial. Sudah kembali sepenuhnya menjadi bandara militer. Yang komersial dialihkan ke bandara baru di Jieyang: 50 km dari Shantou.
--

BACA JUGA:  Catatan Dahlan Iskan: Lumpur Timah

Saya pun lebih paham apa maksud bandara baru itu dibangun di Jieyang: bisa melayani tiga kabupaten sekaligus. Yakni Shantou, Jieyang, dan Chaozhou. Bandara itu hampir persis di titik tengah segitiga mereka.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya