Catatan Dahlan Iskan: Ops Timah

Catatan Dahlan Iskan: Ops Timah - GenPI.co
Dahlan Iskan. Foto: Disway

GenPI.co - Dr Fachry Aly ternyata jauh dari kasus korupsi PT Timah Rp 270 triliun di Bangka. Intelektual muslim itu memang komisaris utama PT Timah. Saat itu. Tapi ternyata Fachry jauh dari kasus yang lagi heboh itu.

Kok bisa? Bukankah langkah direksi yang begitu besar harus ada persetujuan dewan komisaris?

Dari dokumen yang saya peroleh ternyata persetujuan itu tidak pernah ada. Bahkan tidak pernah diajukan oleh direksi.

BACA JUGA:  Catatan Dahlan Iskan: Liur Sedap

"Selamat ya. Anda selamat dari bencana besar!" tulis saya lewat WA pada Fachry Ali.

Ia ternyata cool. Tidak merespons WA saya. Mungkin saya sudah dianggap wartawan. Bukan lagi teman. Yang apa pun jawaban soal timah akan jadi tulisan. Mengapa direksi tidak minta persetujuan dewan komisaris?

BACA JUGA:  Catatan Dahlan Iskan: Level Empat

Saya tidak bisa langsung menyalahkan direksi. Apalagi PT Timah adalah perusahaan publik. Begitu direksinya yakin langkahnya itu termasuk operasional perusahaan maka persetujuan dewan komisaris memang tidak diperlukan.

Perusahaan yang sudah masuk bursa saham memang berbeda. Direksinya lebih bebas bergerak. Bahkan pemegang saham pun dilarang ikut campur operasional perusahaan. 

BACA JUGA:  Catatan Dahlan Iskan: Timah Sederhana

Di satu pihak itu baik. Agar pemerintah sebagai pemegang saham perusahaan BUMN tidak mudah intervensi. Apalagi perusahaan publik tidak hanya harus tunduk pada UU perseroan terbatas, tapi juga harus taat pada UU pasar modal. Dengan demikian campur tangan politik lebih minimalis. Teorinya.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya